Gramedia Logo
Product image
Ansel da Lopez, Aliansi Kebangsaan

Pontjo Sutowo Pengusaha yang Terpanggil

Format Buku
Deskripsi
Memoar "Pontjo Sutowo, Pengusaha yang terpanggil" ini layak dibaca. Selain untuk mengenal lebih dekat pribadinya dan bagaimana kepedulian seorang anak bangsa dalam merawat kebangsaan kita, memoar ini sekaligus sebagai bahan refleksi perjalanan cita-cita kemerdekaan kita seperti yang tercantum dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945. Orientasi pembangunan nasional selama ini lebih ditujukan pada pembangunan ekonomi untuk mengejar pertumbuhan dan mendistribusikan hasil-hasilnya. Banyak kemajuan yang telah diraih, namun yang diperlukan dalam membangun Indonesia bukan hanya mengejar pertumbuhan material, tetapi juga perkembangan kejiwaan. Bukan hanya infrastruktur "keras" berupa sarana fisik, tetapi juga infrastruktur "lunak" , yaitu keadaban, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Semua kemajuan fisik akan sirna jika manusia dan bangsanya tidak dibangun. Meskipun Pancasila sudah kita sepakati bersama sebagai falsafah dasar pembangunan, sebagai "titik temu”, "titik tumpu” dan "titik tuju” yang mengandung visi tentang masa depan yang diidamkan beserta kerangka ideologis-pragmatis untuk mewujudkannya, pembangunan peradaban bangsa dalam paradigma Pancasila belum pernah dijabarkan secara eksplisit dan terstruktur dalam dokumen-dokumen perencanaan pembangunan nasional. Membaca memoar Pontjo Sutowo, Pengusaha yang Terpanggil ini, akan meningatkan kembali bahwa hidup tidak melulu soal materi. Buku ini menyajikan penggalan-penggalan peristiwa kehidupan sosok Pontjo Sutowo dalam "membaca" dan memaknai kehidupan. Melalui buku ini, kita bisa melihat Pontjo Sutowo sebagai sosok yang utuh, bukan hanya sebagai pengusaha yang sukses, tetapi juga sosok berwawasan kebangsaan yang tidak kenal lelah dalam mengolah ide, gagasan, dan pemikiran.
Detail Buku