Prabowo atau Pranowo

Prabowo. Suatu brand politik, dan juga Suatu namasuatu makna. Nama tersebut bisa bermakna patriotik, nasionalistik, tapi juga bisa berkaitan dengan intrik politik yang pelik. Tak jarang berasosiasi dengan kesan militeristik. Dalam obrolan sehari-hari masyarakat di ruang-ruang publik, "Prabowo” —tanpa embel-embel pangkat militernya—telah menjadi sebuah kata, lebih dari sekadar nama. Memasuki tahun 2024, atau sekitar 20 tahun sejak kiprahnya di dunia politik, “Prabowo” telah bertransformasi dari sebuah nama menjadi sebuah political brand yang berkekuatan besar. Sebuah kekuatan politik yang mewakili puluhan, bahkan ratusan juta rakyat Indonesia. Kekuatan itu memberinya peluang untuk menjadi orang nomor satu di negeri yang amat dicintainya. Tapi, terlepas dari segala baikburuk citranya, siapakah sebenarnya Prabowo? Ganjar Pranowo, nama yang awalnya nyaris identik dengan Joko Widodo. Bukan saja karena keduanya bertugas di partai yang sama, tapi juga karena gaya kepemimpinannya yang sama-sama merakyat. Rambut putih Pranowo seakan menandakan keseriusannya dalam memikirkan nasib rakyat, meski dia juga dikenal sebagai figur yang ramah dan jenaka. Berbeda dengan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo lahir dari keluarga dengan latar ekonomi di bawah rata-rata, yang mengawali hidupnya dengan penuh tekad dan perjuangan. Ganjar lahir dari pasangan Pramudi Wiryo dan Sri Suparmi di Desa Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dia adalah anak kelima dari enam bersaudara. Kehidupan mereka dipenuhi dengan tantangan yang dihadapi bersama. Ketika Ganjar masih duduk di bangku Sekolah Dasar, keluarganya terpaksa harus pindah ke Kutoarjo karena tuntutan ekonomi. Pergeseran ini menjadi momen berat bagi keluarga, menuntut mereka untuk beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi ketidakpastian yang melekat pada kehidupan. Buku ini menempatkan kedua figur pada porsinya masing-masing. Tanpa pretensi dan tidak berpihak. Panduan yang netral untuk menilai kedua figur besar. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Desember 2023