Puella Magi Madoka Magica the Rebellion Story 3

Homura pernah menjual jiwanya untuk menyelamatkan Madoka. Kini, baginya jatuh dalam keputusasaan pun bukan apa-apa selama dia bisa menjauhkan Madoka dari genggaman Incubator. Lalu, manakah yang akhirnya akan dia dapatkan, bertemu dengan cahaya penyelamatannya, atau tenggelam selamanya dalam keputusasaan ? Mungkin juga, bukan keduanya. Seri ini berbeda dari seri Madoka lainnya, meskipun masih berkisar pada tokoh yang sama, Madoka, Sayaka, Kyouko, Mami, dan Homura. Tapi seri manga kali ini sepenuhnya dari sudut pandang Homura. Dia menyadari bahwa ada sesuatu yang "tidak beres" tentang dia dan keempat temannya, semua gadis penyihir, yang melawan binatang ajaib untuk menjaga kota asal mereka tetap aman. Homura meminta Kyouko untuk kembali ke kota asalnya untuk membuktikan suatu hal, kedamaian yang mereka miliki bukanlah seperti yang terlihat, tetapi ilusi pahit yang disebabkan oleh penyihir yang kuat. Homura merasa ngeri bahwa dia adalah penyihir yang menciptakan ilusi yang menjebak diri sendiri dan teman-temannya. Meskipun semua gadis penyihir bisa hidup melalui versi ini, Homura sekarang jahat, menjadi gila karena perjuangannya yang terus-menerus untuk membebaskan Madoka. Kyubey pada dasarnya membuatnya terperangkap dalam lingkaran tak berujung dari dirinya yang mencoba menghentikan Madoka untuk bergabung dengan seluruh alam semesta dan menghilang menjadi tidak ada apa-apa. Apakah masuk akal bahwa seseorang perlahan-lahan menjadi gila karena terus-menerus mencoba dengan segala daya mereka untuk menyelamatkan orang yang paling mereka cintai di dunia dari nasib gelap menghilang ke dalam ketidakjelasan.