Indra Intisa
Puisi Malala
Format Buku
Deskripsi
... Malala (bhs. Minangkabau) artinya “pergi ke mana-mana tanpa tujuan jelas". Dimulai di sekitar rumah, pasar, dan seterusnya sampai jauh, tidak hanya secara ruang, tetapi juga waktu. Setiap puisi memuat ruang-waktu tertentu tempat aku lirik
menyampaikan sekaligus merespons-berbagai gambaran peristiwa dan kondisi penting yang pernah terjadi dalam sejarah perjalanan umat manusia. Manuskrip ini menarik untuk konteks
hari ini sebagai counter terhadap narasi perjalanan sebagai suatu pencarian spiritual dan perjalanan pulang, misalnya dalam travel writing yang marak belakangan ini, atau yang bahkan bisa dilacak sampai ke wiracarita Odysseia karya Homeros. Manuskrip ini tampak ditulis dengan kesadaran bahwa perjalanan adalah sesuatu yang bisa dilakukan tanpa tujuan ...
(Juri Sayembara DKJ Puisi 2021)
Profil Penulis:
Selain menulis karya sastra, Indra Intisa (Ompi) juga membuat lagu-lagu. Ia telah menerbitkan beberapa buku solo, seperti: Puisi Mbeling "Panggung Demokrasi" (2015), Puisi Lama-Syair, Gurindam, Pantun, Seloka, Karmina, Talibun, Mantra. "Nasihat Lebah" (2015), Puisi Imajis "Ketika Fajar" (2015), Putika (Puisi Tiga Kata) "Teori dan Konsep" (2015), Dialog Waktu (2016), Novel: "Dalam Dunia Sajak" (2016), Sang Pengintai (2017), Kumcer: "Sungai yang Dikencingi Emas" (2017), kuberi kau nama: fulan. bukan tuan (2018), Kumpulan Esai Apresiasi Puisi (2018), (2020). dan SuperZizi: Mata Bulan Sabi
Beberapa karyanya terbit di koran: Media Indonesia, Utusan Borneo (Malaysia), Tempo, Riau Pos, Tanjung Pinangpos, Lampung Post, Haluan, Pontianak Pos, Koran Padang, Dinamika News, Cakra Bangsa, Majalah Semesta Seni, Floressastra dan beberapa media online seperti Kawaca.com, Islampos.com, Sastra-Indonesia. com, wartabianglala.com, dan lain-lain. Saat ini, ia mengelola laman web https://ompiompi.com.
Baca Selengkapnya
Detail Buku
Indra Intisa
Puisi Malala