E.rokajat Asura
Raden Dewi Sartika
Format Buku
Deskripsi
Raden Dewi Sartika
Tak ada tanda-tanda istimewa saat Raden Ayu Rajapermas - istri Raden Rangga Somanagara seorang Patih Kadipaten Bandung melahirkan putri keduanya Raden Dewi Sartika selain kebahagiaan. Tetapi kemudian Dewi Sartika - sang aktivis dan pelopor pendidikan dari Pasundan itu melewati waktu dengan kehebohan demi kehebohan. Pernah mengalami insiden patah tulang saat bermain yang menyebabkan ia menjadi kidal, menolak pinangan dua laki-laki bangsawan sebelum memilih seorang duda dari kalangan lebih rendah sebagai sikap menolak perjodohan dan poligami. Pada usia sepuluh tahun menghebohkan karena telah berhasil 'menyulap' anak-anak para pembantu di kepatihan bisa baca tulis dan mengucapkan beberapa patah kata bahasa Belanda.
Ketika Sekolah Istri yang didirikannya menuai kecurigaan Pemerintah Kolonial Belanda, Dewi Sartika berhasil meyakinkan Inspektur Pengajaran Hindia Belanda C. De Hammer berbalik haluan mendukung kiprah putri pemberontak itu. Dukungan juga muncul dari tokoh pergerakan nasional H.O.S Cokroaminoto. Hambatan terbesar justru datang dari keluarga yang menganggap tabu seorang anak perempuan mengenyam pendidikan.
Dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan di media cetak saat itu, Raden Dewi Sartika menulis: "Alangkah sedihnya mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, karena orang yang demikian ibarat hidup di dalam kegelapan atau umpama orang buta yang berjalan di tengah hari. Maka jika jadi perempuan harus bisa segala-gala." Tak heran bila menjelang wafatnya di pengungsian Desa Cineam hanya satu yang selalu dipikirkannya yaitu bagaimana kelangsungan sekolahnya, yang mengakibatkan penyakit gulanya kronis.
Informasi Lain:
ISBN: 9786027926479
Tahun Terbit; 2019
Penerbit: Ilman Real
Halaman: 422
Baca Selengkapnya
Detail Buku