Gramedia Logo
Product image
Anna Snoekstra

Rahasia - Rahasia Kecil (Little Secrets)

Format Buku
Deskripsi
Sinopsis Buku : Sebuah kota yang ditimpa tragedi. Seseorang baru saja membakar habis gedung pengadilan di Colmstock, Australia, dan menewaskan anak laki-laki yang terperangkap di dalamnya. Seorang calon jurnalis yang membutuhkan kisah besar. Waktu yang dimiliki Rose Blakey mulai habis. Dengan lamarannya yang selalu ditolak berbagai surat kabar, pekerjaannya menyajikan bir bagi para polisi di kedai setempat sama sekali tidak cukup untuk membayar sewa. Rose membutuhkan kisah—kisah besar. Boneka-boneka kecil penuh rahasia. Selama beberapa minggu setelah kebakaran di gedung pengadilan, boneka-boneka porselen yang mirip anak-anak perempuan di Colmstock bermunculan di depan rumah, membuat para orangtua ketakutan dan menguji keterbatasan kepolisian setempat yang sebenarnya sudah kacau. Rose akhirnya berhasil menemukan kisah yang dibutuhkan. Namun, ketika artikelnya mulai menuai perhatian, rahasia gelap para warga di Colmstock pun perlahan-lahan terkuak. Prolog: PADA saat kepulan asap pertama membumbung ke langit malam, si pelaku pembakaran sudah melarikan diri. Jalanan sepi. Cahaya kuning redup memancar dari gedung pengadilan itu, tidak cukup terang untuk menantang cahaya bulan atau lampu neon yang menandakan bir di kedai minum di seberang jalan. Asap semakin pekat. Namun, ketika ada mobil yang melaju lewat, kepulan asap yang bergulung-gulung pekat dan marah itu hanya membuat mobil itu melesat lebih cepat. Tidak lama kemudian, lidah api berwarna jingga mulai terlihat di atap gedung, menggantikan asap tadi. Kini, apinya begitu menyilaukan sampai mata seseorang tidak bisa lagi membedakan antara warna abu-abu gelap dan hitamnya langit. Orang-orang bermunculan tepat ketika jendela-jendela meledak, secara beruntun, dalam serangkaian letupan kering. Lidah api menjalar keluar dari setiap jendela, meliuk-liuk gila ke arah kerumunan orang. Sirene meraung-raung, tetapi tidak seorang pun bisa mendengarnya. Suara api mengalahkan segalanya, menggeram rendah dan ringan, seperti geraman peringatan kucing. Dua gadis keluar dari kedai minum, terlambat bergabung dengan keriuhan yang sedang berlangsung. Salah satu dari gadis itu berlari ke arah api, sambil bertanya apakah ada orang di dalam sana, apakah ada yang melihat sesuatu. Gadis yang satu lagi berdiri diam, bahunya tegang, dan sebelah tangannya membekap mulut. Ketika para petugas pemadam kebakaran muncul, jalanan yang terang benderang itu terlihat seperti siang hari. Kerumunan orang melangkah mundur, orang-orang yang berdiri paling dekat dengan api bersimbah keringat. Mata semua orang berkaca-kaca. Mungkin akibat asap yang mengepul di udara, atau mungkin akibat berita yang sudah tersebar sekarang. Ya, ada seseorang di dalam sana.
Detail Buku