Ratu Bidadari Surga

Bidadari seringkali digambarkan seorang perempuan yang cantik jelita tiada tara. Setiap perempuan tentu sangat memimpikan menjadi bidadari, tak hanya di akhirat kelak, termasuk juga bidadari di dunia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menjanjikan bidadari surga sebagai kenikmatan bagi setiap hambanya yang bertakwa dan beriman. Dan bidadari diciptakan tanpa celah, tiada bandingannya jika bersanding dengan perempuan-perempuan dunia, karena bidadari surga tak memiliki masa yang memudarkan kecantikannya. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa perempuan dunia yang solehah lebih utama daripada bidadari surga. Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jelita?” Rasulullah menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jelita, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.” Lalu Rasulullah menjawab “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Lalu Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas.” Di dalam buku ini menceritakan bagaimana perempuan-perempuan yang ada di dunia bisa menjadi seorang bidadari dikarenakan keimanan dan ketaatannya dalam beribadah. Inilah kisah-kisah nyata para wanita yang berproses menjadi shalehah, calon ratu bidadari surga. Bagaimana mereka menghadapi ujian sebagai bentuk ketaatan kepada Sang Pencipta. Karena untuk dirinya, hanya ada dua pilihan: menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia atau sebesar-besarnya fitnah.