Dr. Mardian Wibowo, S.H., M.Si.
Relasi Kekuasaan, Negara, dan Hukum
Rp0

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Buku yang ditulis oleh Dr. Mardian Wibowo, A.Md., S.H., M.Si. ini mengingatkan saya kepada pernyataan almarhum Profesor Mochtar Kusumaatmadja, lebih dari setengah abad yang lalu, “Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-angan; kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman.” Hukum, yang salah satu fungsi klasiknya adalah untuk mewujudkan ketertiban sosial, tidak akan mampu menjelmakan fungsi itu jika tidak didukung oleh kekuasaan.
Maka, dalam konteks itu, kehadiran negara merupakan keniscayaan. Pada negaralah kekuasaan untuk menegakkan hukum itu berada. Namun, agar tak bersalah guna, negara pun harus dibatasi oleh hukum.
Namun, fungsi hukum bukan semata-mata untuk menciptakan ketertiban. Sebagai sarjana hukum yang juga sosiolog, dalam menulis buku ini Mardian tampak berangkat dari asumsi (atau harapan?) bahwa kehadiran kekuasaan, hukum, dan negara harus diletakkan relasinya dalam tujuan untuk melayani kebutuhan manusia (rakyat), apakah itu berupa ketertiban, keadilan, kesejahteraan; pendeknya, segala hal yang berorientasi pada kemanusiaan.
Namun, pada akhirnya harapan itu akan tercapai atau tidak, penentunya adalah manusia. Sebab, kata penulis buku ini, “Kekuasaan, negara, dan hukum pada dasarnya adalah hardware atau perangkat keras peradaban. Sementara software atau perangkat lunaknya adalah manusia yang berposisi sebagai aktor penggerak/pengguna kekuasaan, negara, dan hukum. Keduanya menentukan arah gerak peradaban, namun pengaruh yang lebih dominan datang dari aktor.”
Ditulis secara kontemplatif dengan bahasa yang mengalir, buku ini sungguh menarik untuk dibaca oleh siapa saja. Khusus untuk mereka yang sedang mulai mempelajari ilmu negara, pengantar ilmu hukum, dan sosiologi, menurut saya, buku ini tidak boleh dilewatkan.
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2024
Pernahkah Anda terpikir betapa menariknya dunia yang terbuka lebar lewat lembaran buku? Membaca bukan hanya kegiatan rutin, tetapi juga petualangan tak terbatas ke dalam imajinasi dan pengetahuan.
Membaca mengasah pikiran, membuka wawasan, dan memperkaya kosakata. Ini adalah pintu menuju dunia di luar kita yang tak terbatas.
Tetapkan waktu khusus untuk membaca setiap hari. Dari membaca sebelum tidur hingga menyempatkan waktu di pagi hari, kebiasaan membaca dapat dibentuk dengan konsistensi.
Pilih buku sesuai minat dan level literasi. Mulailah dengan buku yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan membaca.
Temukan tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Lampu yang cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit musik pelataran bisa menciptakan pengalaman membaca yang lebih baik.
Buat catatan atau jurnal tentang buku yang telah Anda baca. Tuliskan pemikiran, kesan, dan pelajaran yang Anda dapatkan.
Baca Selengkapnya
Detail Buku