Cornelis Kowaas
Rica-rica: Kisah Anak Manusia di Sepanjang Jalan Kenangan
Format Buku
Deskripsi
Tidak banyak perwira menengah di Indonesia menulis memoar, biografi, ataupun autobiografi. Entah mengapa, mungkin ada perasaan “kurang patut” dari sisi kepangkatan di militer. Sebaliknya dengan para jenderal. Kita bisa menemukan banyak buku kenang-kenangan tentang kehidupan mereka. Rica-rica: Kisah Anak Manusia di Sepanjang Jalan Kenangan ditulis oleh seorang letnan kolonel (AL). Cornelis Kowaas, sang Letkol yang sudah purnawirawan, mendedahkan sekumpulan kisah hidupnya. Serangkaian kenangan yang dia alami bersama: “Para pemuda-pemudi pemberani, para petualang, para musafir, serta siapa saja yang berada di sekeliling dan di sepanjang perjalanan hidup saya yang penuh suka dan duka.” Ditulis dengan bahasa yang renyah-menggugah seperti rica-rica, masakan khas Manado. Terbit dalam dua jilid, Rica-rica bukan hanya menyajikan cerita-cerita konyol seorang muda yang berdinas di Angkatan Laut, melainkan juga pergumulan manusia di “lautan kehidupan yang tak hanya tenang dan bening, tetapi juga penuh riak dan gelombang, keruh penuh badai dan arus deras”. Maka, bukan sekadar remembering the past yang bersifat personal, membaca buku ini kita bisa menemukan catatan-catatan penting tentang Angkatan Laut Indonesia, seperti pertempuran di Laut Arafuru, Maluku, pada 1962 yang menewaskan Komodor Yos Sudarso.
Profil Penulis:
Cornelis Kowaas lahir di Amurang, Minahasa, Sulawesi Utara pada 17 Desember 1932. Ia mengenyam pendidikan umum tertinggi di Akademi Film Nasional Universitas Jayabaya Jakarta pada 1964 dan pendidikan militer tertinggi di Suscapa-I, AAL Surabaya pada 1966. Kemudian berdinas di TNI AL pada 1 November 1951 dan pensiun pada 1 Januari 1988 dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel Laut (LKH).
Baca Selengkapnya
Detail Buku