Romansa Hari Libur

Merasa bahwa akan seumur hidup menjejak bumi selaku bocah,—maksudku lelaki dewasa,—yang tercemar harga dirinya, atau bahwa aku harus membersihkan nama baikku, aku menuntut untuk diadili di Pengadilan Militer. Kolonel mengakui hakku untuk diadili. Beberapa kesulitan muncul dalam usaha pembentukan pengadilan itu, terutama penolakan bibi Kaisar Prancis untuk mengizinkan sang kaisar keluar. Kaisarlah yang menjadi Hakim Ketua. Belum juga kami menunjuk penggantinya, dia sudah melarikan diri lewat tembok belakang, dan berdiri di antara kami, sebagai penguasa yang merdeka. Empat anak yang belum genap berusia sepuluh tahun, menulis cerita fiksi masing-masing dengan menampilkan tokoh-tokoh orang dewasa. Tidak hanya kisah percintaan, tapi ada juga petualangan seru dan konflik orang dewasa. Itulah yang mereka lakukan untuk mengisi waktu luang di hari libur. Romansa Pembuka dari Tulisan yang Terhormat William Tinkling (Usia 8 Tahun) Bagian pembuka romansa ini, kautahu, bukanlah khayalan yang menyembul dari isi kepala siapa pun. Kisah ini benar-benar terjadi. Kau harus memercayai bagian pembuka kisah ini lebih dari kisah yang tercantum sesudahnya, kalau tidak, kau tidak akan mengerti rentetan ceritanya. Kau harus memercayai semua kisah ini; namun sekali lagi aku minta bagian inilah yang kau paling percayai. Akulah penyunting kisah-kisah ini. Bob Redforth (dia sepupuku, dan lihatlah, dia sengaja mengguncang-guncang meja) ingin menjadi penyunting kisah-kisah ini: tetapi kupikir dia tidak boleh menjadi penyunting karena dia tidak akan mampu. Dia tidak punya bayangan apa pun tentang bagaimana menjadi penyunting.