Saatnya Menjadi Orang Tua Saleh

“Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Inilah pepatah yang menggambarkan karakter, akhlak, dan keilmuan seorang anak akan mirip atau tidak jauh beda dengan orang tua. Sebelum menuntut agar anak-anak kelak menjadi generasi yang shalih shalihah maka tentu langkah yang paling bijaksana adalah menjadikan diri orangtua yang shalih. Setiap pasangan orang tua tentu ingin menjadi ayah dan ibu yang terbaik bagi anaknya. Ingin sang anak menjadi penghafal Al-Qur`an? Subhanallah, mulia sekali. Betapa bangganya kita sebagai orangtua, apabila anak kita berhasil menjadi penghafal Al-Qur`an. Meskipun demikian, banyak yang melupakan apa langkah-langkah di dalam mendidik dan membentuk karakter Al-Qur`an di dalam diri anak-anak. Berapa banyak anak-anak yang merasa bahwa Al-Qur`an itu memberatkan dan menjadi beban bagi mereka disebabkan karena kita sebagai orang tuanya yang terlalu memforsir dengan target tapi lupa menanamkan kecintaan mereka terhadap Al-Qur`an? Kadang kita lupa menjadi sosok orang tua yang baik juga saleh untuk anak-anak karena terlalu fokus menjadikan mereka baik dan saleh. Padahal, kebaikan dan kesalehan anak itu sangat tercermin sekali dari bagaimana kita sebagai orang tuanya. Anak kita selalu diforsir lebih dari kadarnya, anak dituntut untuk selalu bisa dan berhasil, anak dituntut untuk bisa menguasai ini dan itu, alhasil kebaikan dan kesalehannya tidak tertanam dengan baik pada dirinya dan malah menjadi sebuah bumerang bagi orangtuanya. Bumerang seperti apa? Inilah yang akan menjadi salah satu topik di dalam buku ini, Insya Allah.