Sang Penyelaras Nada

Seorang penyelaras nada tanpa nama. Di usianya yang empat puluhan, dia dianggap pecundang dari segi mana pun. Namun dia pernah menjadi keajaiban dalam dunia musik. Pengkhianatan dan patah hati apa yang membuatnya menjauh dari kejayaan? Seorang duda yang berduka atas kepergian istrinya yang masih muda. Seorang penyetel piano yang menyembunyikan rahasia sepanjang hidupnya. Sebuah piano Steinway yang tidak selaras. Sebuah perjalanan penemuan diri melintasi waktu dan benua, dari apartemen gelap di Taipei hingga New York yang berselimut salju. Selling Point: - Merupakan karya literasi Asia, yang berasal dari Taiwan. - Mengangkat kehidupan seorang penyelaras nada yang jarang terlihat oleh orang awam. - Membuka wawasan tentang musik, khususnya piano. ****** Bahasa yang ringan dan lambat seperti not nada yang berbentuk menyerupai tapak kucing, memainkan kisah yang memikat, menceritakan jiwa manusia, musik, dan cinta. Hamparan tanah bersalju yang luas seperti ini dan seruan akan berbagai perubahan dalam hidup hanya dapat disajikan oleh Sang Penyelaras Nada karya Chiang-Sheng Kuo. Novel ini membuat orang jatuh cinta. — Gan Yaoming, Novelis Dalam Sang Penyelaras Nada, “kasih” adalah sebuah pertanyaan retorika yang besar, mengandung skeptisisme, dan merupakan topik utama serta variasi dalam kehidupan Chiang-Sheng Kuo. Hal ini telah dimulai sejak Keeping Company. Judul buku itu telah menunjukkan topik ini, bagaimana seseorang yang begitu kesepian mencoba berteman dengan seorang demi seorang yang juga kesepian. Kali ini Kuo memilih untuk menulis tokoh seorang penyelaras piano, yang memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi. Melewati perenungan dan akumulasi waktu, rasa kagum tertahan yang mengkristal serta kesepian berimbang yang hadir bersama-sama dengan kekaguman ini dapat disampaikan dengan mudah namun mendalam, memberi kesejukan bagi pembaca. — Zhu Tianwen, Penulis