Gramedia Logo
Product image
Adi Kusrianto

Sarung Tenun Indonesia: Ensiklopedia Filosofi, Motif Sampai Industri

Format Buku
Deskripsi
Selain Batik yang dianggap warisan Budaya Bangsa Indonesia, kita bangsa Indonesia juga memiliki Sarung yang sudah merupakan salah satu ciri khas busana orang Indonesia, seperti halnya baju kebaya (dari bermacam daerah) dan kopiah hitam. Busana tari biasanya dikenakan dalam berbagai acara, baik yang bersifat formal maupun non formal, acara adat maupun acara nasional. Terlebih bagi kalangan umat muslim, sarung identik dengan busana untuk beribadah sholat maupun aktivitas sehari-hari. Pemahaman secara umum, sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di Indonesia atau tempat-tempat sekawasan seperti semenanjung Melayu hingga Champa. Dalam pengertian busana internasional, sarung (saroong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah), jadi bisa yang ujungnya dijahit menjadi tabung maupun yang tanpa di jahit. Kita jarang menyadari bahwa seluruh suku bangsa di republik ini memiliki tradisi mengenakan sarung ini, walaupun secara kedaerahan sebutannya belum tentu “sarung”. Tetapi cobalah, sejak orang Aceh, mereka memiliki Sarung dengan motif yang khas, demikian juga suku Batak, suku Minang dan seterusnya hingga di pulau Sulawesi yang terkenal dengan produk-produk daerah berupa sarung sutera. Membahas tentang sarung tenun, ternyata membuka wawasan kita, bahwa kain sarung tidak terbatas pada konteks sebagaimana yang kita kenal sehari-hari yaitu sebagai busana khas yang biasa digunakan umat muslim Indonesia baik untuk sarana beribadah di masjid maupun sebagai pakaian keseharian. Oleh karena itu, buku ini hadir untuk membuka wawasan mengenai filosofi, motif sampai industri sarung tenun di Indonesia.
Detail Buku