Tiffany Watt Smith
Schadenfreude: Mengapa Kita Senang Melihat Orang Susah
Format Buku
Deskripsi
Penjelajahan yang kocak dan penuh pemahaman tentang Schadenfreude:
sukacita yang kompleks, gelap tapi nikmat, yang sesekali kita rasakan saat
mendengar kemalangan orang lain.
Mungkin kita pernah merasakan Schadenfreude ketika ... seorang pria
keren bersandar ke kursi dan terjungkal ke belakang; seorang selebriti
vegetarian tepergok di lorong bagian penjualan keju; seorang pengemudi
yang agresif menyalip dan memotong jalan kita, lalu dihentikan polisi;
seseorang menyerobot antrean di ATM, lalu kartunya tertelan mesin;
teman kita yang selalu menarik lawan jenis tanpa harus berusaha ditinggalkan
pacarnya.
Kita semua mengenal kenikmatan yang dirasakan atas kemalangan orang
lain. Orang Jerman menamakan kenikmatan yang diam-diam atas kemalangan
orang lain ini Schadenfreude (dari kata Schaden yang berarti kerusakan,
dan Freude yang berarti sukacita), dan ini telah membingungkan para filsuf dan psikolog selama berabad-abad. Mengapa menyaksikan kemalangan orang lain bisa terasa sangat memuaskan? Dan bila memang begitu, apa yang harus kita lakukan?
Buku ini memberikan penjelasan tentang emosi tersembunyi ini, mengajak
kita merenungkan kenikmatannya, dan bagaimana kita menggunakan
penderitaan orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri. Ditulis dengan jelas dan gamblang, buku ini juga mencantumkan contoh-contoh Schadenfreude dari karya sastra, filosofi, film, dan musik, sekaligus pengalaman pribadi dan analisis sejarah serta budaya.
Buku yang menghibur dan dekat dengan keseharian ini mengajak kita
memikirkan kembali peran emosi yang dianggap jahat ini dalam hidup
kita—dan mungkin malah merangkulnya.
Baca Selengkapnya
Detail Buku