Seandainya

SEANDAINYA… …Aku terlahir sebagai anak laki-laki, mungkin Mama bisa hidup lebih dari 29 tahun, SEANDAINYA…. …Mama terlahir bukan dari keturunan minoritas, mungkin Mama tidak wajib melahirkan anak laki-laki penerus nama keluarga, setelah enam anak perempuan, tradisi usang bagi leluhur yang egonya setinggi langit, SEANDAINYA…. ...Mama terlahir setelah Instruksi Ganti Nama 1968, mungkin aku bisa merasakan kasih sayang seorang ibu lebih dari sembilan tahun, SEANDAINYA…. ...Memoar ini tidak bisa terbit sebelum kita bertemu lagi, semoga Mama tidak menyesal telah melahirkanku, yang hanyalah seorang anak perempuan! MARGA T (T bukan singkatan nama keluarga Tjoa, tapi akronim nama baptisku: MARGA...re...T...ha Caecilia) Epilog: Selama lebih dari enam puluh tahun, aku hidup dengan kemarahan dan penasaran terhadap keluarga karena apa yang telah mereka lakukan dan apa yang tidak mereka lakukan bagiku. Aku menulis memoar ini untuk menolong mereka yang mengalami problem serupa. Jangan depresi hanya karena orang menganiayamu semasa kecil ketika kamu masih tak berdaya untuk membela diri dari niat busuk mereka. Percayalah, apa yang telah terjadi bukanlah kesalahanmu sama sekali! Aku telah mengalami malapetaka seperti itu waktu kecil. Aku dihinggapi putus asa dan amarah ketika ayahku menutup-nutupi penganiayaan itu dan berlagak tidak tahu demi kepentingannya sendiri. Ia menolak menangani masalah itu, sebab ia ingin mempertahankan citra dirinya sebagai anak yang penuh bakti terhadap orangtua. Setelah aku didiagnosis dengan kanker, tiba-tiba aku bertatapan muka dengan penyakit dalam jiwaku yang selama ini kuabaikan dan kuanggap tidak ada.