Mieko Kawakami
Segala Kekasih Tengah Malam
Rp0

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Fuyuko Irie seorang introvert penyendiri. Setelah lulus SMA dia pindah ke Tokyo untuk berkuliah lalu bekerja. Di tempat kerja itulah ketidakcakapannya dalam bergaul membuatnya merasa terkucil dan tertekan. Sekadar bertukar sapa dengan orang lain dia kesulitan, tak seorang pun menyapanya kecuali ada urusan, dia seolah benar-benar seorang diri di dunia. Apakah pertemuannya dengan dua orang baru bisa membuka celah persahabatan dan cinta?
Prolog:
Mengapa tengah malam seindah ini, batinku. Mungkin karena di tengah malam dunia tinggal separuh, kata Mitsutsuka suatu kali. Sembari berjalan pada tengah malam, aku mengenangnya. Menghitung cahaya. Menghitung cahaya malam. Merah lampu lalu lintas yang bergetar bagai basah padahal hujan tidak turun. Lampu jalan yang berderet-deret. Lampu mobil yang melaju melintas. Cahaya di jendela. Ponsel di tangan orang yang baru pulang atau hendak pergi entah ke mana.
Mengapa tengah malam seindah ini? Mengapa tengah malam begini berkilau kilau? Mengapa pada tengah malam hanya ada cahaya? Musik yang mengalir dari perangkat suara yang menyumbat telingaku memenuhiku, hingga akhirnya meliputi segala-galanya. “Berceuse.” Lagu nina bobo indah yang dimainkan dengan piano. Cantik ya, lagunya. Iya, ya. Lagu favoritku di antara karya Chopin. Apa Fuyuko suka juga? Ya. Bagai napas di tengah malam. Seolah mengalun dengan cahaya melebur. Cahaya tengah malam itu istimewa karena cahaya terang siang telah sirna dan separuh yang tersisa berpendar sekuat tenaga. Benar ya, Mitsutsuka. Padahal bukan apa-apa. Tapi sangat indah sampai-sampai membuat air mata menetes.
Tentang Penulis
Mieko Kawakami lahir di Osaka, Jepang. Dia memulai debut sastranya sebagai penyair dan menerbitkan novela pertamanya pada 2007. Penghargaan sastra yang pernah diterimanya antara lain: Hadiah Akutagawa untuk Chichi to Ran, Hadiah Tanizaki untuk Ai no yume to ka, dan Hadiah Murasaki Shikibu untuk Hevun (versi Indonesia: Heaven, KPG, 2023). Versi Inggris Heaven masuk dalam daftar pendek Booker Prize International pada 2022. Buku-bukunya, yang telah diterjemahkan ke lebih dari tiga puluh bahasa, dikenal karena coraknya yang puitis, diskursusnya tentang tubuh perempuan, dan perhatiannya terhadap etika serta kehidupan masyarakat modern. Segala Kekasih Tengah Malam adalah karya terbarunya yang terbit dalam bahasa Indonesia. Dia tinggal di Tokyo.
Baca Selengkapnya
Detail Buku