Sejarah Berhala dan Jejak Risalah

“Buku ini menyajikan hal yang berbeda. Tauhid, monoteisme mengawali agama manusia, dan berhala-berhala yang akhirnya disembah adalah penyimpangan atasnya. Monoteisme dijumpai bahkan pada masyarakat yang paling purba sekalipun, sebagaimana berhala-berhala juga tetap ada walau dalam masyarakat saintifik dalam wujud aneka “isme”. Sebuah buku yang menurut saya wajib baca di era yang menyebutkan agama kerap jadi kambing hitam atas fenomena ketertinggalan peradaban.” –Arif Wibowo, pengamat sosial budaya dan keagamaan. Tidak banyak buku yang membahas mengenai sejarah berhala, ritual kuno, dan jejak risalah di berbagai belahan dunia, termasuk di suku-suku pedalaman. Sedikit juga buku yang membahas mengenai asal-usul sesajen (persembahan kepada makhluk gaib) yang dianggap dapat memberikan manfaat dan mudarat. Buku Sejarah Berhala dan Jejak Risalah karya Wisnu Tanggap Prabowo menjadi salah satu buku yang hadir untuk menjelaskan sejarah dari berhala maupun kegiatan-kegiatan persembahan. Pada buku ini, penulis berusaha memaparkan argumen bahwa pada mulanya monoteisme (tauhid) adalah prinsip dasar dari ajaran-ajaran agama yang ada, sebelum akhirnya banyak mengalami penyimpangan dan menjadi politeisme (kesyirikan). Buku ini merupakan upaya untuk menegaskan kembali tiga hal dari apa yang sudah ada di dalam Alquran, As-Sunah, serta dalam Alkitab Yahudi dan Nasrani, yakni agama awal manusia bukan paganisme atau politeisme, sejarah berhala pertama hingga sebagian dari berhala-berhala yang disembah di Jazirah Arab pada masa dakwah Rasulullah saw., serta menelusuri jejak-jejak risalah di luar Jazirah Arab.