Distya Kusuma Wardani
Seni Berdamai dengan Jiwa yang Lelah
Format Buku
Deskripsi
Halo! Apa kabar? Apakah akhir-akhir ini pekerjaanmu Halo Atau tugas sedang bersamaan dengan jadwal ujian? Oh, rutinitas kegiatanmu sedang penuh sebab organisasi yang kamu ikuti mengadakan banyak acara? Baiklah. Jadwalmu yang padat terjadi dalam sehari saja atau sampai beberapa hari ke depan? Oh, kisaran seminggu? Sebulan? Beberapa bulan ke depan? Jadwalmu ini sedang padat atau memang selalu padat? Kamu tidak lupa makan tepat waktu dan minum cukup air, kan? Ah iya, kamu tidak melupakan istirahat dan mengambil jeda dari seluruh kesibukanmu itu, bukan?
Bulan apa ini? Sudah musim apa sekarang? Apa kemarau tiba lebih cepat atau masih belum datang juga? Ah sepertinya hujan enggan datang tahun ini dan kemarau terlalu panjang ya? Pergeseran musim di bumi benar-benar makin tak bisa diprediksi, ya? Selintas hujan tak berkesudahan, dan selanjutnya kemarau kering beserta sambaran gelombang panas. Bagaimana dengan musim di bumimu? Sudah musim apa sekarang?
Kemarau tak ubahnya rasa lelah yang mampir dalam dirimu. Seusai kesibukan bercocok tanam di musim lalu, rasa lelah menggerogoti tubuh yang telah payah. Apa kemaraumu singgah terlalu lama dan mengganggu siklus bumimu?
Bila iya, mari kita cari tahu apa sebabnya dan mulai meredamnya. Kemarau tak sepenuhnya jahat, ia baik bila sesuai pada porsinya. Mari berkenalan dengan kemaraumu dan bumimu lebih dalam lagi. Supaya tidak ada salah paham lagi di antara kalian dan perjalananmu tidak banyak goncangan pun terhenti di tengah jalan di sebuah area kosong tak bertuan.
Baca Selengkapnya
Detail Buku

Distya Kusuma Wardani
Seni Berdamai dengan Jiwa yang Lelah