Gramedia Logo
Product image
Asti Musman

Seni Bergaya Hidup Minimalis: Atur Kembali Hidupmu, Buang Yang Tak Penting dan Maksimalkan Rasa

Format Buku
Deskripsi
Hidup minimalis (minimalism) sudah menjadi tren beberapa tahun terakhir. Beberapa selebriti juga mulai menerapkan gaya hidup yang satu ini. Tren hidup minimalis memang bukan hal baru, awalnya konsep minimalis terkenal di bidang seni dan arsitektur, namun lambat laun melebar menjadi gaya hidup. Dilansir dari Break The Twitch, minimalism adalah gaya hidup yang berfokus untuk meminimalkan gangguan yang bisa menghalangi kamu melakukan hal-hal yang sebenarnya penting. Menurut Joshua Becker, penulis buku Becoming Minimalist, minimalism adalah memiliki hal-hal yang membuat kamu bahagia, dan menghilangkan hal-hal yang tidak. Ini bisa dibilang seperti hidup sederhana. Kita hidup dengan hal-hal yang kita butuhkan, meskipun nggak banyak tapi berkualitas. Slogan yang terkenal banget dari konsep minimalis ini adalah less is more. Tertarik mencoba gaya hidup yang satu ini? Yuk, cari tahu dulu apa, sih sebenarnya hidup minimalis (minimalism) itu? Apa manfaatnya dan bagaimana cara memulainya? melalui buku “Seni Bergaya Hidup Minimalis: Atur Kembali Hidupmu, Buang Yang Tak Penting, dan Memaksimalkan Rasa” yang akan membahas secara lengkap gaya hidup minimalis. Sinopsis Mungkin Anda merasa diri Anda shopaholic ketagihan berbelanja barang-barang yang sebenarnya tak terlalu dibutuhkan? Atau Anda suka menumpuk beberapa barang yang sama dengan fungsi yang sama, tapi dengan merk berbeda-beda tidakkah itu memakan tempat? Atau Anda merasa rumah Anda kini kian sumpek dan tak nyaman karena memiliki terlalu banyak barang? Atau jangan-jangan Anda adalah salah satu dari mereka yang suka menjadikan gaya hidup orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan? Katakanlah, Anda mengagumi artis media sosial tertentu, dan apa-apa yang menjadi miliknya, Anda tertarik juga untuk memilikinya. Maka Anda menguras kocek dalam-dalam demi terlihat "wah" sebagaimana artis idola Anda. Menurut Anda itu normal? Lantas bagaimana dengan barang-barang lama Anda? Akankah Anda membuangnya, menyumbangkannya, atau hanya menumpuknya dalam lemari dengan harapan akan menggunakannya lagi suatu hari nanti? Yakinkah Anda suatu hari itu akan datang? Anda yang memiliki masalah dengan barang-barang dan nafsu belanja tak terkontrol, sepertinya buku ini tepat menjadi pegangan Anda. Sebab minimalisme tidak hanya memberikan manfaat dari hal yang terlihat saja, melainkan juga akan mengubah secara mendasar cara berpikir kita untuk merenungi arti bahagia. Berpisah dengan aneka barang, punya makna lebih besar dari sekadar merapikan tempat tinggal. Anda bisa mendapatkan buku ini di Gramedia!
Detail Buku