Gramedia Logo
Product image
Obed Junior, S.S.

Sesungguhnya Berubah adalah Suatu Keharusan : Memilih Berubah atau Kalah ?

Format Buku
Deskripsi
Di zaman yang serba cepat ini, meraih kesuksesan tentu bukan hal yang mudah untuk diwujudkan. Banyak faktor yang seolah-olah menghalangi jalan kita menuju masa depan yang cerah, seperti lingkungan yang kurang mendukung, modal yang belum terkumpul, keahlian yang belum mumpuni, dan lain sebagainya. Selain faktor-faktor tersebut, tentu masih ada faktor lain yang tak kalah penting. yaitu persaingan. Yap, kita harus bersaing dengan ribuan manusia lain untuk bisa mewujudkan kesuksesan yang kita idam-idamkan. Oleh sebab itu, kita harus berubah dan menjadikan diri kita pribadi yang lebih unggul dan berkualitas dibanding orang lain. Siapa pun pasti tahu, mewujudkan masa depan gemilang itu bukanlah pekerjaan gampang. Banyak hambatan, banyak pula penghalang. Hambatan dan penghalang itu bisa berbentuk apa saja. Minimnya modal, kurangnya keahlian, lingkungan yang tidak mendukung, atau terbatasnya relasi yang dimiliki. Kenyataan hidup membuktikan. Di luar sana, banyak orang yang jatuh tersungkur menghadapi hambatan. Tak jarang pula yang harus terjungkal terhantam ujian. Alhasil, banyak yang kemudian menyerah. Tak mampu lagi bertahan dan memilih surut langkah. Mengubur cita-citanya, membuang impian yang mereka punya. Yang lebih parah lagi, tak sedikit di antaranya yang memilih menghujat keadaan. Mengeluhkan banyak hal dan menyalahkan pihak lain atas ketidakberhasilan yang dialaminya. Orang-orang seperti ini akhirnya tenggelam dalam keresahan tak berujung. Hidupnya terbelenggu dalam lingkaran penyesalan. Hingga terus saja mencari kambing hitam untuk setiap kegagalannya. Pada akhirnya mereka lupa bahwa semua kegagalan yang terjadi sejatinya lebih banyak disebabkan oleh sesuatu yang sangat dekat dengan mereka. Akan tetapi, yang dekat itu sering kali tak terlihat. Apa sesuatu yang sangat dekat itu? Sebelum menjawabnya, mari kita simak kisah inspiratif berikut. Suatu hari, seorang pemuda terlihat murung di sudut taman. Mukanya kusut sekali. Dari wajahnya tergambar jelas keresahan yang sangat. Sesekali pemuda tersebut memukulkan tinjunya ke lutut. Sesekali mendesahkan nafas panjang dengan pandangan menerawang kosong ke depan.
Detail Buku