Seyyed Hossein Nasr: Pergulatan Sains dan Spiritualitas Menuju Paradigma Kosmologi Alternatif

Pengaruh dua perang dunia yang terjadi di masa lalu masih berlangsung hingga saat ini. Dunia menjadi lautan kejahatan dan pembunuhan juga terjadi di berbagai belahan dunia, ekologi tercemar hingga mengakibatkan kematian dan kemiskinan terus merajalela. Semua hal itu menjadi krisis global yang tidak bisa dipecahkan oleh sains modern. Dalam hal ini, Seyyed Hossein Nasr menawarkan solusi untuk menuntaskan krisis global tersebut, yakni melalui paradigma yang mencakup seluruh ajaran, prinsip, dan fundamental dari semua tradisi maupun agama di dunia tentang kosmos (metafisika). Nasr merupakan seorang tokoh yang lantang melontarkan kritik terhadap modernitas secara umum dan menyuarakan revisi atau bahkan revolusi paradigmatik terhadap bangunan sains modern. Di dalam buku ini, Seyyed Hossein Nasr mendiskusikan tiga ahli hikmah muslim termasyhur, yaitu Ibnu Sina (Avicenna), Suhrawardi, dan Ibnu ‘Arabi, yang diharapkan bisa mengekspresikan melalui sudut pandang tiga mazhab penting dalam filsafat Islam, yaitu ilmuwan-filsuf, iluminasionis, dan sufi. Dalam totalitas mereka masing-masing, ketiga tokoh ini menampilkan aspek signifikan dari intelektualitas Islam menyingkap cakrawala-cakrawala yang telah menentukan kehidupan intelektual terkemuka dalam Islam. Nah, buku ini juga akan menyingkap lebih jauh pemikiran Nasr tentang kosmologi tradisional yang menjadi paradigma alternatif untuk menghadapi krisis sains maupun krisis global yang kini terjadi. Lantas, bagaimana paradigma sains yang ditawarkan itu?