Gramedia Logo
Product image
Puthut Ea

Sebuah Kitab Yang Tak Suci

Deskripsi
"Semenjak itu kami tak pernah lagi belajar berdoa, karena kami melihat setiap orang yang akan saling berbunuhan juga berdoa bahkan dengan berteriak nyaring. Kami sudah tak punya lagi air mata. Tak ada lagi yang mengajari kami menyanyi, ilmu bumi apalagi rumus-rumus matematika. Ketika semuanya telah reda, yang tertinggal hanya sedikit, termasuk kami yang hidup." “Hidup kami selanjutnya adalah bernapas, berjalan, dan bertegur sapa lewat senyum. Perdebatan bahkan bincang-bincang menjadi begitu menyakitkan. anak-anak kami lahir dari ranjang-ranjang yang tidak berdenyit. Dan kami tak pernah mengajari mereka berdoa, hanya sekali kami mengajari hal-hal yang agak menggairahkan, mengasapi ikan, dan memanggang roti. Selebihnya bahkan tidak tahu dari mana mereka belajar rumus matematika” -Sebuah Kitab Yang Tak Suci, hal 77. Sebuah Kitab yang Tak Suci memuat dua belas cerita pendek terbaik di masa-masa awal kepengarangan Puthut EA. Buku ini yang terbit pertama kali pada 2001, ketika Puthut EA berusia 24 tahun ini, mendapatkan pujian dari berbagai kalangan sebagai puncak estetika dan kepenulisan seorang Puthut EA. Metafora dan jalinan kata khas dengan keindahan liris, mirip puisi, sekaligus penuh keterusterangan yang melampaui batas kesopanan awam. Kadang pula berteriak dengan nada muram. Metafora dan jalinan kata khas dengan keindahan liris, mirip puisi, sekaligus penuh keterusterangan yang melampaui batas kesopanan awam. Kadang pula berteriak dengan nada muram.
Detail Buku