Shogun Jilid 2

Setelah terdampar di Jepang, nakhoda Inggris John Blackthorne terus berusaha memahami negeri asing itu selagi dia jadi terlibat dalam rencana besar Yoshi Toranaga untuk berjaya dalam pertarungan antarkubu samurai. Berada di tempat di mana perkara kehormatan bisa menentukan antara hidup dan mati, Blackthorne harus mengandalkan bimbingan Mariko dalam menghadapi berbagai petualangan dan pengkhianatan. Namun, kebersamaan keduanya menumbuhkan benih cinta tak terduga yang menantang batas perbedaan budaya. Prolog: “Anjin-san?” “Hai?” Blackthorne terbangun dari tidur lelap. “Ini ada makanan dan cha.” Untuk sesaat Blackthorne tak ingat siapa dirinya dan di mana dia berada. Dia kemudian mengenali kabinnya di kapal dayung Toranaga. Sorotan cahaya Matahari menembus kegelapan. Dia merasa sudah cukup istirahat. Tak terdengar bunyi gendang si pemimpin pendayung. Sambil tidur pun dia bisa merasakan jangkar diturunkan dan kapalnya aman, dekat pantai, laut tenang. Blackthorne melihat seorang pembantu membawa baki, dan di sebelahnya ada Mariko—dengan lengan tak lagi dibalut—sementara dia sendiri berbaring di tempat tidur di kamar nakhoda, sama dengan yang dia gunakan ketika berlayar di kapal itu bersama Rodrigues dari desa Anjiro ke Osaka serta sudah dia kenali seperti tempat tidur dan kabinnya sendiri di Erasmus. Erasmus! Blackthorne membayangkan alangkah senangnya kalau bisa berada di kapal itu lagi, di Erasmus, bersama awaknya. Dia meregangkan badan sepuasnya, kemudian mengambil cangkir cha yang disuguhkan Mariko. “Terima kasih. Enak sekali. Lengan Anda bagaimana keadaannya, apa sudah mendingan?” “Sudah sembuh, terima kasih.” Mariko menggerak-gerakkan lengan untuk menunjukkan keadaannya. “Cuma luka sedikit.” “Anda sudah kelihatan lebih baik, Mariko-san.” “Ya, keadaan saya sudah lebih baik.” TENTANG PENULIS Novel-novel terkenal dalam Asian Saga karya James Clavell (Shōgun, Tai-Pan, Gai-Jin, King Rat, Noble House, dan Whirlwind) semuanya laris dan mendapat pengakuan kritis, serta telah diadaptasi menjadi acara televisi dan film yang sukses dan meraih penghargaan. James Clavell meninggal dunia pada 1994.