Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya mengisahkan tentang seorang biksu yang terbawa hanyut arus air, pada awalnya sang biksu berupaya sekeras mungkin untuk selamat dari arus tersebut. Namun apa daya, semakin sang biksu berusaha hanya semakin lelah saja yang terasa. Akhirnya sang biksu memutuskan untuk diam saja mengikuti arus membawa tubuhnya, kemudian ketika arus mulai tenang sang biksu pun berenang ke tepian. Terdapat nilai moral dari kisah ini yang dapat kita simpulkan, Ajahn Brahm berpendapat “Kalau tidak bisa ngapa-ngapain ya ga usah ngapa-ngapain”. Sebuah pepatah singkat namun membuat pikiran kita tertegun untuk beberapa saat, berusaha mencerna kalimat tersebut. Banyak diantara Anda, tentang Kita juga tentu saja yang hidup di dunia modern ini tergesa-gesa untuk menggapai cita-cita. Dengan indahnya Ajahn Brahm akan membuat Anda kembali merenungi kehidupan Anda ini. Memang ada saatnya berusaha, namun ada saatnya juga untuk diam dan menunggu perkembangan, sangat brilian. Sinopsis Buku ini adalah sekuel buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" yang mendapat respon heboh masyarakat dengan menjadi best-seller di Indonesia selama bertahun-tahun. Tak heran majalah Spirituality and Health di Amerika mengomentari buku ini sebagai salah satu buku spiritual terbaik. Dalam buku ini, Ajahn Brahm menginspirasi kita untuk menyikapi kerentanan raga, perubahan, noda batin dengan cinta tanpa ego, damai tanpa syarat, agar menjadi pribadi yang arif dan memiliki hati bebas lepas. Buku ini sarat kiat dan siasat untuk menyelancari ombak kehidupan melalui 108 (lagi!) cerita yang makin mencerahkan. Detail Format : Soft cover Jumlah halaman : 340 halaman Tanggal terbit : 18 Maret 2017 Penerbit : Awareness Publication Penulis : Ajahn Brahm Panjang : 21 cm Lebar : 14 cm Berat : 0.37 kg ISBN : 9786028194310 Bahasa : Indonesia Seri/versi lain : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 1 Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2 Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3