Supply Chain Management

Ketika Aceh dan Sumatera Utara dilanda bencana gempa bumi dan tsunami pada penghujung tahun 2004, sempat terjadi kekacauan dalam penanganan bantuan untuk korban bencana. Banyak bantuan logistik berupa makanan maupun pakaian yang teronggok dan tidak bisa didistribusikan secara cepat. Hal ini menunjukan kurangnya integrasi dalam pengelolaan logistik mulai dari pengumpulan, pengiriman, penyimpanan sampai penyaluran atau pendistribusian kepada korban. Hal ini juga terjadi pada banyak perusahaan. Banyak perusahaan yang mengalami kerugian cukup besar karena kurang terintegrasinya permasalahan logistik ini. Gejalanya adalah kelebihan ataupun kekurangan sediaan, kerusakan, salah kirim, kehilangan, dan lain sebagainya. Kejadian seperti itu dapat dihindari dengan cara mengintegrasikan semua kegiatan logistik mulai dari ujung pemasok sampai ke konsumen paling akhir. Konsep integrasi logistik ini lah yang akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Supply Chain Management. Dengan SCM yang tertata dengan baik, perusahaan mampu menekan biaya produksi, memasok barang ke pasar dengan cepat, dan mampu menawarkan harga yang lebih murah kepada konsumen ketimbang para pesaing. Naskah buku ini diambil dari serangkaian seminar mengenai Supply Chain Management (SCM) yang diadakan di Lembaga Manajemen PPM, yang mana pembicaranya adalah kombinasi dari akademisi dengan praktisi, dengan demikian buku ini sangat sesuai untuk mereka yang sedang mempelajari SCM maupun yang ingin menerapkan SCM di perusahaannya.