Gramedia Logo
Product image
Goenawan Mohamad

Surti & Tiga Sawunggaling

Format Buku
Deskripsi
Aku lihat suamimu. Dari ketinggian sepohon nyiur aku lihat suamimu. Ia menyebrangi titian itu. Melihat dia, hantu perempuan menutup wajahnya yang menakutkan. Dengan daun-daun. Aku bertanya kenapa ia berbuat begitu. Ia menjawab, "Karena orang itu akan mati sebelum hari Sabtu." Bulan kelihatan rendah, di dekat gumuk. Suamimu tentu saja tak melihatnya. Capingnya yang lebar menutupi pandangan ke atas, dan ia berjalan dengan mata melihat ke bawah. Seperti mencari jejak. Dua tikungan setelah pohon rasamala yang besar itu, ia berhenti. Lalu ia berjalan ke arah kiri. Banyak semak dan ilalang di sekitar itu. Seseorang telah menunggunya di sana. TENTANG PENULIS Goenawan Mohamad telah menerbitkan sejumlah buku esai, dimulai dengan Potret Seorang Penyair Muda sebagai Malin Kundang (1972). Kemudian Seks, Sastra, Kita (1980), Kesusastraan dan Kekuasaan (1993), Setelah Revolusi Tak Ada Lagi (2001), Kata, Waktu (2001), dan Eksotopi (2002). Sajak-sajaknya dibukukan dalam Parikesit (1971), Interlude (1973), Asmaradana (1992), Misalkan Kita di Sarajevo (1998), dan Sajak-Sajak Lengkap 1961-2001 (2001). Terjemahan sajak-sajak pilihannya ke dalam bahasa Inggris, oleh Laksmi Pamuntjak, terbit dengan judul Goenawan Mohamad: Selected Poems (2004). Sementara itu, ia tetap menulis Catatan Pinggir setiap minggu untuk majalah Tempo. Kumpulan esai-esai itu akan terbit lagi dalam jilid ke-7. Detail Buku Penulis : Goenawan Mohamad Penerbit : Diva Press Tahun Terbit : 1 November 2022 Jumlah Halaman : 77 halaman Berat : 800 gram Dimensi (P x L) : 20 x 14 cm ISBN : 9786232937314 Cover : Soft-cover Text Bahasa : Bahasa Indonesia
Detail Buku
Product image
Goenawan Mohamad
Surti & Tiga Sawunggaling