Zainollah Ahmad
Tahta di Timur Jawa Catatan Konflik & Pergolakan pada Abad 13
Format Buku
Deskripsi
TAHTA DITIMUR JAWA
Catatan Konflik dan Pergolakan Pada Abad Ke-13 sampai Ke-16
Berdasarkan Perjanjian Songenep, Aria Wiraraja mendapatkan bagian sebelah timur Majapahit, yaitu Lamajang utara dan selatan, serta Tigang Juru, dengan Lumajang sebagai ibukotanya. Dan, setelah kematian putranya, Ranggalawe, Aria Wiraraja menetap di Lamajang,
Di samping itu Aria Wiraraja juga menyiapkan daerah-daerah penyangga ibukota yang berfungsi sebagai gerbang pertahanan. Pajarakan (di Randuagung) dan daerah basis pertanian subur di sebelah selatan yang kini merupakan bagian dari Kecamatan Sukodono, Kecamatan Lumajang, dan Kecamatan Padang.
Mengenai watak dan sifat dari Aria Wiraraja, dalam Pararaton disebutkan sebagai ahli siasat dan sangat ambisius. Dalam loyalitas kepada Majapahit sebenarnya ia sangat setia dan amat menghormati Raden Wijaya. Sejak awal anggota keluarganya banyak yang mengabdi dan turut mendirikan Majapahit, namun hanya menghasilkan kekecawaan yang mendalam.
Setelah Lamajang kembali menyatu di bawah Majapahit, sumbersumber sejarah tidak pernah menyebutkan siapa pengganti Aria. Wiraraja. Seolah-olah ada arus yang ingin menghapus jejak kerajaan. yang berdiri dalam suasana konflik tersebut.
Akan tetapi, jatuh bangunnya tahta ke tahta di wilayah ujung timur Jawa tidak menyebabkan masyarakatnya kehilangan arah dan ketinggalan peradaban. Sebagai sebuah wilayah, eksistensinya tetap lestari melintasi zaman walau didera berbagai konflik, peperangan, dan pembumihangusan.
Penulis: Zainollah Ahmad
Penerbit: Mata Padi
Cetakan 2019
Halaman 354 hlm.
Ukuran 14 x 21 cm
ORIGINAL | BARU | SEGEL
Baca Selengkapnya
Detail Buku