Take My Hand

Welcome Hell, begitu Kelas 12 menyapa penghuni barunya. Tidak peduli siapa kamu, perlakuan Kelas 12 sama saja. Kepala bakal jadi kaki, kaki bakal jadi kepala. Kelas 12 juga tidak peduli masalah keluarga yang dialami Naren Arshadikara, rahasia yang dipendam Wening Ayu Rengganis, atau kekacauan hati Arvind L. Devara oleh cinta. Meski terlihat biasa saja, ketiganya tahu betul ada yang salah dari kehidupan masing-masing anggota trio ini. Tak perlu lagi lah ditambah kebingungan memilih jalam sehabis sekolah, ketiganya tahu bahwa hidup mereka akan hancur lebur kalua permasalahan yang dihadapi saat ini tak terpecahkan. Kelas 12 hanya untuk anak-anak yang tangguh, walau sering tidak mampu menjawab pertanyaan mereka, setelah itu apa? *** “Hidup itu pilihan, Ren. Kalau pagi-pagi, rumah sudah kosong, kamu pasti memilih pergi ke rumah kedua yang ramai. Di antara sahabat yang enggak butuh kamu dan teman yang harus dibantu, di mana kamu menempatkan diri?” ARY NILANDARI, Waktu SMA, ia seperti Wening, fokus pada tujuan, serius ala siswa teladan ( s ). Waktu kuliah, dirinya adalah Arvind, mempertanyakan untuk apa belajar ini itu, ditambah bandel-bandel dikit (yang tidak boleh ditiru). Merasa salah ambil prodi di Si, ia ganti jalur sampai menemukan kecocokan dan lanjut S2. Ren di dalam dirinya pun memelesat ala traceur dalam kariernya sebagai penerjemah, editor, dan penulis. Take My Hand adalah buku ketiganya yang terbit di Republika. Buku pertama, Clair: The Death that Bring Us Closer, adalah novel misteri-fantasi untuk remaja, dan di sana kamu bisa kenal lebih jauh dengan Chandrawinata Keiran, kakak Jesara. Buku kedua, Garuda Gaganeswara: Teka-Teki Jalan Lurus Melingkar, adalah novel-puisi petualangan-fantasi untuk anak, yang mendapatkan penghargaan Honour List for the High Quality of its Writing dari International Board on Books for Young People (IBBY) pada September 2022. Informasi tentang karya-karyanya yang lain bisa kamu dapatkan di akun Instagram @arynilandari