Gramedia Logo
Product image
Format Buku
Deskripsi
Perempuan-perempuan dalam Tempurung terjebak dalam ikatan suci yang ganjil. Mereka berhadapan dengan kemerdekaan atas tubuhnya, persoalan agama, budaya, dan norma masyarakat. Perempuan-perempuan yang berhadapan dengan banyak ironi: mereka menginginkan ketenangan, anak, dan suami di tengah kejengahan institusi keluarga; mereka mencari cinta, kasih sayang di antara ambiguitas dan kegamangan hidup; mereka ingin merdeka menentukan hidup dan impian di antara hal-hal yang membuatnya takut akan hidup itu sendiri. Perempuan-perempuan yang kadang gagap berhadapan dengan tubuhnya sendiri. Perempuan-perempuan yang kadang tak mengenal dirinya sendiri. Perempuan-perempuan yang kemudian bertanya: menjadi perempuan anugerah, ataukah kutukan? Profil Penulis: OKA RUSMINI lahir di Jakarta, 11 Juli 1967, dan bermukim di Denpasar. Bukunya yang telah terbit: Monolog Pohon (1997), Tarian Bumi (2000), Sagra (2001), Kenanga (2003), Patiwangi (2003), Warna Kita (2007), Pandora (2008), Tempurung (2010), Akar Pule (2012), Saiban (2014), Men Coblong (2019), Koplak (2019), dan Jerum (2020). Berbagai penghargaan telah diterimanya: Penghargaan Sastra Badan Bahasa tahun 2003 dan 2012, Anugerah Sastra Tantular, Penghargaan Balai Bahasa Provinsi Bali tahun 2012, Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2014, The S.E.A. Write Award dari Pemerintah Thailand tahun 2012, Ikon Berprestasi Indonesia Kategori Seni dan Budaya tahun 2019, CSR Indonesia Awards kategori Karsa Budaya Prima 2019, dan Bali Jani Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali tahun 2019.
Detail Buku