Teori Organisasi Pemerintahan Daerah

Teori Organisasi Pemerintahan Daerah Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang melakukan dentuman besar desentralisasi (Big Bang Decentralization). Namun, secara kelembagaan hampir seluruh perangkat daerah diatur secara kaku (rule driven organization) tanpa mengindahkan visi dan misi organisasi sesuai prinsip mission driven organization. Bentuk organisasi daerah berdasarkan scoring tanpa memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan kebutuhan daerah yang berimplikasi membengkaknya belanja daerah. Buku ini memberikan perspektif baru dalam mendesain organisasi pemerintah daerah agar lebih tangkas (agile) dan berkinerja tinggi (high performance) serta meninggalkan konsep lama yang masih kaku dengan paradigma sentralistik. Perubahan yang terjadi di dunia berjalan sangat cepat, terlebih lagi setelah adanya revolusi teknologi informasi dan komunikasi yang dimulai pada awal tahun 1960-an. Sedemikian pesatnya perubahan tersebut membuat sebagian besar dunia mengalami kehidupan yang sangat berbeda antara hari ini dengan beberapa tahun sebelumnya. Perubahan pada semua aspek kehidupan masyarakat secara timbal balik telah dan akan mempengaruhi organisasi sebagai sebuah wadah serta sistem kerja sama dan kolaborasi, Popovich mengibaratkan hal ini sebagai “organisme hidup" atau living organism. Pandangan tersebut sejalan dengan konsep Nirenberg yang membahas mengenai "the living organization"2 Organisasi sebagai organisme hidup melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya. Interaksi akan menciptakan perubahan sehingga mendorong perlunya berbagai penyesuaian di dalam organisasi, baik mencakup bagan susunan, budaya organisasi, maupun mekanisme kerjanya. Apalagi setiap organisasi pada dasarnya memiliki sistem yang mampu menyesuaikan diri Penulis : 1. Prof. Dr. Sadu Wasistiono, M.S. 2. Sulthon Rohmadin, S.S.T.P., M.Si. Jumlah Halaman : 366 Halaman ISBN : 978-623-328-636-7