Gramedia Logo
Product image
Adibah Rasikhah Amanto

Terapi Rasa Marah

Format Buku
Deskripsi
Pernah nggak sih kamu dikira robot sama orang lain karena saking tidak berperasaannya atau tidak merasakan apa pun? Ini pernah terjadi sama aku. Dulu saat kuliah, aku berkesempatan berasrama selama 2 tahun. Asrama sangat ramai dan padat jadwal, serta padat manusia. Sebagai seeorang yang melabeli dirinya sebagai introver, aku jarang banget mengungkapkan perasaan apa yang sedang aku rasa kecuali ada teman yang bertanya. Itu pun cuma aku jawab superfisial atau seadanya. Yah, permukaan saja karena aku paham kalau terkadang manusia hanya sebatas penasaran dan tidak benar-benar ingin mendengarkan. Hingga di satu titik di mana aku terjebak dalam dunia konflik di asrama, hal yang sebenarnya sangat aku hindari. Mau tidak mau aku harus minta saran beberapa teman. Dari situlah aku belajar mengungkapkan perasaan yang ternyata tidak semudah yang aku pikirkan. Salah satu teman hang out aku sampai bilang, “Kamu kok bisa nggak nangis sih?" "Kamu nggak marah sama dia?" "Jangan suka menahan perasaan entar malah jadi sakit badan." Apa setiap emosi itu buruk? Apa marah itu selalu berarti emosional? Barangkali itulah pertanyaan yang sering muncul di zaman yang serba cepat ini. Sebagai remaja dan dewasa, tentu kita tak pernah lepas dari namanya emosi, termasuk emosi marah, dan emosi lainnya. Namun, benarkah jika emosi juga bisa berdampak baik bagi kesehatan dan kehidupan seseorang? Bagaimana cara mengolah emosi dengan baik dan benar? Buku ini mengajak pembaca menyelami dan menjelajahi diri beserta emosi dari banyak sisi untuk kembali membuka makna dari emosi dan kehidupan itu sendiri. Semua yang tidak berlebihan itu baik, termasuk emosi. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Januari 2024
Detail Buku
Product image
Adibah Rasikhah Amanto
Terapi Rasa Marah