Gramedia Logo
Product image
KI JU LEE

The Dignity of Writing: Martabat Tulisan: Makna Kehidupan dalam Sebuah Tulisan

Format Buku
Deskripsi
Sejilid buku ibarat hutan yang memiliki seribu jenis pohon. Alih-alih membaca Martabat Tulisan dengan cepat, bacalah buku ini dengan perlahan seperti berjalan di taman yang damai di pagi yang cerah. Tulisan dan kehidupan, sewaktu-waktu akan saling tumpang tindih. Terkadang saya merasa bukan saya yang menulis, tapi tulisanlah yang menulis tentang saya. Sinopsis Buku: Dalam proses merangkai kalimat, saya tersadar: tulisan mengandung suatu martabat. Nilai dan kehormatannya tidak ditentukan semata-mata dari kalimat yang panjang dan bermakna dalam. Martabat itu juga ditetapkan oleh sifat abadinya, serta kemampuannya menembus kehidupan orang-orang yang membacanya, berkelana, dan kembali ke hidup penciptanya. Kata-kata dan kalimat yang memiliki makna mendalam mengandung “aroma” yang lembut dan lestari. Saat buku ditutup, huruf-huruf bisa hilang dari penglihatan, tetapi wangi tulisan meresap dalam pikiran dan hati pembacanya. Wangi itu bertahan di sana, mengelus pundak yang lelah dan menyembuhkan luka. Prolog: Beberapa waktu lalu, saya menemui Nenek yang berada di rumah sakit khusus manula. Dia penderita Alzheimer. Gejalanya memburuk sehingga dia tidak bisa mengenali orang lain, tapi beberapa tahun yang lalu pun dia selalu mengatakan, “Itu, lho”, “Siapa, ya?” dengan terbata-bata dan tidak bisa mengingat nama barang atau orang. Saat mendapat diagnosis Alzheimer di rumah sakit, Nenek berkata dengan tatapan seolah dia akan pergi jauh. “Karena ingatanmu memburuk, aku sangat terpuruk. Karena aku tidak ingat kosakata apa yang harus digunakan, sepertinya aku tidak bisa berbicara. Seperti ada kabut tebal di kepalaku … ” Dokter menjelaskan bahwa ingatan nenek yang dahulu terkumpul menjadi satu gumpalan kini terpecah menjadi beberapa bagian. Dia menambahkan, “Pada awalnya, ingatan penderita Alzheimer akan melemah dan kemampuan berbahasanya mulai menurun. Karena itu, saat berbicara mereka akan cenderung lebih banyak menggunakan kata ganti dan bukan kosakata yang sebenarnya. Penyakit Alzheimer berarti nama orang terdekat dan keluarga akan terhapus lebih dahulu dalam ingatan penderita.
Detail Buku