Gramedia Logo
Product image
J.D. Barker

The Fifth to Die

Format Buku
Deskripsi
Seorang gadis yang telah menghilang selama tiga minggu ditemukan tewas di bawah permukaan laguna beku. Pertanyaannya, bagaimana dia bisa berada di situ sementara laguna itu membeku berbulan-bulan lalu? Lebih membingungkan lagi, gadis itu ternyata mengenakan pakaian gadis lain, yang menghilang dua hari sebelumnya. Nahasnya, selama masa penyelidikan, para ayah korban juga tewas dengan dugaan dibunuh. Selagi detektif lain mencoba memahami kasus tersebut, Detektif Porter diam-diam melanjutkan pengejaran Pembunuh Empat Monyet. Hingga pada satu titik, ia menyadari, yang lebih menakutkan daripada pikiran seorang pembunuh berantai adalah pikiran ibu sang pembunuh. Prolog: Gelap. Kegelapan itu menyelimutinya dengan kuat, melahap cahaya dan hanya meninggalkan kekosongan yang gelap. Kabut memenuhi pikirannya—kata-kata berusaha tersusun, mencoba membentuk kalimat yang kohesif, mencari makna, tapi saat nyaris berhasil, kata-kata itu menguap dan lenyap, digantikan oleh ketakutan yang semakin besar—tubuhnya terseret ke kedalaman laut yang terlupakan. Bau lembap. Jamur. Apak. Sam Porter ingin membuka matanya. Dia harus membuka matanya. Akan tetapi matanya enggan terbuka, terpejam dengan erat. Rasa sakit berdenyut di belakang telinga kanannya—di pelipisnya juga. “Cobalah untuk tidak bergerak, Sam. Aku tidak mau kau sakit.” Selling Point: - Banyak ditanyakan pembaca kesediaan stoknya - Merupakan seri lanjutan dari The Fourth Monkey. - Menyeramkan, menegangkan. - Meraih lebih dari 1.000 bintang lima di Goodreads.
Detail Buku
Product image
J.D. Barker
The Fifth to Die