Gramedia Logo
Product image
Zulham Farobi

The Tale of Hanoman: Perjalanan Menumpas Kejahatan

Format Buku
Deskripsi
“Rajaku Rahwana,” kataku. “Setiap perbuatan ada akibatnya. Untuk itu, bila masih ada kesempatan dari sekarang, segera kembalikan Dewi Sinta kepada Rama. Hentikan peperangan yang tidak perlu.” Rahwana dari tempat duduknya semakin menyeringai. “Tidak akan pernah kulepaskan titisan Dewi Widowati yang sudah seharusnya menjadi milikku,” kata Rahwana. Sementara itu, api yang membakar tubuhku semakin membesar dan bertambah besar. Bahkan aku merasa seperti makhluk yang memang terbuat dari api, dan aku tetap hidup tanpa ada satu helai bulu pun yang terbakar. “Pikirkanlah, Rahwana,” kubilang. “Engkau tidak pernah tahu takdir Alengka, apakah akan selamanya memenangkan pertempuran bersamamu, atau pada akhirnya kau akan menemui akhir dari segala kejayaan tersebut.” Rahwana terlihat semakin marah. Ia kemudian memerintahkan prajuritnya untuk segera membunuhku. Berhasilkah Hanoman melawan Rahwana dan seluruh prajurit Alengka? Mampukah ia menyelamatkan Dewi Sinta dan mempertemukannya kembali dengan Rama ? Tentang Penulis: Zulham Farobi, lahir pada musim hujan akhir di tahun 1994 yang hampir mengering. Menyamar sebagai manusia dalam bentuk laki-laki yang sering lupa simpan gunting kuku. Keliling Pulau Jawa empat kali. Lihat dua gorila bercinta di umur 7 tahun. Berhenti makan coklat payung di umur 13 tahun. Berusaha jadi lebih manis dan lebih disukai, lebih bermanfaat dan lebih senang, serta lebih tenang sempurna dari Enny Beatrice. Tidak ada bulu lain selain kumis, termasuk tidak ada bulu di dada dan di leher. Tidak ada kata terlalu indah, tidak ada ilmu terlalu rumit. Semuanya berjalan.
Detail Buku
Product image
Zulham Farobi
The Tale of Hanoman: Perjalanan Menumpas Kejahatan