Gramedia Logo
Product image
Jason Barron

The Visual MBA

Format Buku
Deskripsi
Kalau impianmu tak bisa membuatmu takut, mungkin karena impianmu tak cukup besar." - Muhammad Ali Ketika membuka sekilas lembaran demi lembaran Buku “The Visual MBA”, mata ini menemukan hal yang berbeda dari buku bisnis pada umumnya Kenapa? Karena buku ini disajikan dengan penjelasan yang mudah dipahami dan yang penting banyak visualisasi yang menarik dan mudah dipahami, membuat diri ini tertarik untuk terus membuka lembaran demi lembaran. Buku yang berjumlah sekitar 216 halaman ini bisa diselesaikan sekitar 3 hari, sebuah pencapaian luar biasa buat diri ini yang jarang banget baca buku bertema bisnis yang biasanya didominasi dengan teks. Dari cover bukunya tertulis jika buku ini menggambarkan tentang hal apa yang akan dipelajari selama 2 tahun di perkuliahan MBA (Master of Business Administration). Dimulai dari halaman pertama hingga akhir saya benar-benar seperti sedang mengikuti perkuliahan tentang bagaimana proses membangun bisnis. Bagi seorang Ibuprenuer yang memang belum memiliki ilmu bisnis sebelumnya seperti saya ini, buku ini sangat membantu untuk mendapatkan gambaran besar sebuah perjalanan panjang dalam membangun bisnis. Adanya gambaran besar ini akan memudahkan Ibupreneur untuk bersiap menjalani prosesnya kelak. Dari buku ini saya memahami, membangun bisnis hakekatnya diawali bukan dari seberapa besar modal rupiah yang akan dikeluarkan, tapi diawali sejauh mana kita MENGENAL DIRI SENDIRI. Seberapa paham kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Seberapa paham sumber daya apa yang dimiliki. Hal ini akan memudahkan nantinya dalam menentukan “siapa yang akan kita layani” alias target market. Pilihlah target market yang sekiranya kita bisa bantu memecahkan masalah yang mereka hadapi. Pilihlah masalah yang sekiranya SOLUSI tersebut berpeluang MENGHASILKAN PROFIT dan KITA MEMILIKI KAPASITAS untuk menjadi BAGIAN dari SOLUSI yang dibutuhkan. Jangan sampai memiilih masalah yang solusinya memiliki peluang kecil untuk menghasilkan profit dan juga tidak punya kapasitas atau kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang mereka alami. Mungkin bisa saja untuk merekrut tim untuk membantu, bagi mereka yang sudah memiliki modal yang cukup besar hal ini bukanlah masalah berarti. Namun tak berlaku untuk yang benar-benar merintis dari awal, yang biasanya semuanya dikerjakan sendiri. Mengenal Diri pun merupakan modal utama dalam membangun BRANDING. Baik itu branding personal maupun bisnis. Karena branding bisnis hakekatnya juga sangat dipengaruhi oleh branding sang pemilik bisnis. Kemudian hal menarik lainnya dari di buku ini yaitu tentang Manajemen Energi. Di buku ini ditekankan untuk tidak fokus pada manajemen waktu, tapi tekankan pada manajemen energi. Seseorang yang memiliki manajemen energi yang baik, akan menjalani “seabrek” aktivitas dengan minim stres. Mengapa? Karena sebelum menentukan apa yang akan dilakukannya, seseorang itu sudah mengetahui apa yang ia kejar dari energi yang ia “keluarkan”. Jadi sederhananya, seseorang yang memiliki kemampuan manajemen energi yang baik akan secara sadar memutuskan hal apa yang perlu dia lakukan setiap harinya, bukan hanya sekedar menjalani rutinitas atau ikut-ikutan orang lain. Maka masuk akal jika seseorang yang memiliki kemampuan manajemen energi yang baik cenderung memiliki manajemen waktu yang baik pula . Hal lain yang cukup membuat diri ini merasa tertohok adalah ketika membahas laporan keuangan. Jujur, pas baca bagian ini merasa kesindir banget karena pencatatan keuangan bisnis masih acak-acakan . Adapun laporan-laporan keuangan merupakan instrumen yang penting untuk melihat kondisi dari bisnis yang sedang dijalankan, apakah sehat atau sebaliknya. Laporan keuangan inilah nantinya yang akan membantu dalam pengambilan keputusan selanjutnya. Jika sudah mengenal diri, sudah memiliki ide bisnis (solusi dari masalah target market) dan juga memahami penyusunan laporan maka akan lebih mudah bagi Ibu Preneur dalam menjalani proses selanjutnya seperti penyusunan perencanaan bisnis, penyusunan strategi marketing, membangun tim, mengembangkan tim, perencanaan investasi, negosiasi dengan investor. Dan dalam buku ini juga ditekankan untuk menjalankan bisnis dengan tetap mematuhi etika bisnis dan mengutamakan kebermanfaatan yang luas, agar bisnis Ibupreneur memiliki peluang untuk menjadi bisnis yang berkelanjutan, mendunia dan impactful (berdampak) Buku ini benar-benar dan menjawab semua pertanyaan yang biasanya terlintas di pikiran oleh seseorang yang sedang membangun bisnis, maka jika sudah selesai membaca buku ini bersiap ya Bu Ibu, karena setelah membacanya buku ini seperti memiliki kekuatan yang kuat untuk segera menerapkannya dalam proses membangun bisnis yang sedang dijalani Semangat ya Ibu Preneur yuk budayakan membaca buku dan tinggalkan sejenak digital
Detail Buku