Gramedia Logo
Product image
Friedrich Nietzsche

The Will To Power

Format Buku
Deskripsi
Kehendak untuk berkuasa dan kehendak untuk kebenaran adalah ide awal buku ini. Isinya menyangkut serangan terhadap Moralitas dan dukungan untuk kaum Aristokrat dan Penguasa. Konsep dari kehendak berkuasa sendiri dikategorikan sebagai seorang yang memiliki pemikiran naturalistik, yang mana ia melihat manusia berdasarkan insting-insting alamiahnya, hampir mirip dengan hewan, maupun makhluk hidup lainnya. Nietzsche membawa zaman yang disebutnya dengan "Nihilisme" untuk membungkus semua ide-ide besarnya. Di buku ini, Anda akan mengetahui alasan ia memuji dan memuliakan tokoh-tokoh seperti Napoleon, Schopenhauer, Wagner, Darwin, dan Stendhal. Kemudian alasan ia mengkritik Wagner, Schopenhauer, dan Darwin yang pernah dipujanya. Ada pula tentang asumsi Nietzsche melawan Moralisme Kant dan Determinisme Spinoza, bukan lagi menjadi hal yang tidak mengejutkan bagi kita semua. Selain itu, buku ini juga menarik nama para penyair dan sastrawan kenamaan seperti Shakespeare, Byron, George Sand, dan Theophile Gautier ke dalam bahasannya. Di buku ini terlihat jelas penolakan Nietzsche terhadap konsep filsafat tradisional, seperti kehendakan bebas, substansi, kesatuan, jiwa, dan sebagainya. Nietzsche dalam karyanya The Will To Power atau dalam bahasa Indonesia Kekuasaan dan Hasrat yang Melampaui Kemampuan Diri Manusia ini ingin membawa filsuf Hegel, Rosseau, Voltaire, Goethe ke dalam isi bukunya, bahkan sepertinya ia juga hendak membawa seluruh filsuf di seluruh dunia dalam namanya. Buku ini menjadi sebuah kritisi besar-besaran, atau malah menjadi upaya untuk berdamai, seolah ia sudah mengetahui bahwa "waktunya" sudah sangat dekat.
Detail Buku