Gramedia Logo
Product image
Tingka Adiati

Tinta Emas di Kanvas Dunia - Diriku Bukan Milikku

Format Buku
Deskripsi
Prof. Dr. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono Sp.BS(K), Ph.D. merasa ajalnya hampir tiba. Kendati namanya mendunia sebagai dokter bedah saraf, dirinya tak lolos dari cengkeraman Covid-19 pada Juni 2021. Di saat yang mencekam itu, dia berdialog dengan Sang Maha Pencipta. Dalam dialognya, dia berjanji jika Tuhan masih berkenan memberikan umur panjang, dia akan lebih banyak membaktikan dirinya untuk putra-putri daerah di pedalaman yang selama ini hanya bisa bermimpi untuk dapat mewujudkan cita-cita menjadi seorang dokter. Keinginan luhur Prof. Eka untuk mengangkat harkat dan derajat putra-putri daerah di pedalaman tak lepas dari pengalaman hidupnya sendiri. Berawal dari masa kecil yang bersahaja dengan segala aral melintang, Prof. Eka berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi dokter. Bukan sekadar dokter, melainkan dokter bedah saraf yang diakui di tingkat dunia. Berbagai perguruan tinggi terbaik di luar negeri mengundangnya untuk memberikan kuliah mengenai otak dan bedah saraf. Di dalam negeri, Prof. Eka membagikan ilmunya di pondok pesantren, gereja, sampai masjid, selain di sekolah, perguruan tinggi, dan perusahaan. Prof. Eka juga tidak berhenti memberi kuliah di dalam dan di luar negeri. Sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, perjuangannya berujung pada dibukanya Prodi Spesialis Radiologi, yang pertama di perguruan tinggi swasta. Ke sanalah para putra-putri daerah dari pedalaman Papua dan Kalimantan menimba ilmu. Prof. Eka ingin agar seusai kuliah, mereka kembali ke daerah masing-masing dan mengikuti jejaknya: mengembangkan diri sebagai dokter yang sejajar dengan para dokter di kota besar di Indonesia, bahkan di luar negeri. Sumbangsih Prof. Eka terus mengalir untuk bangsa dan negara yang amat dicintainya. TINGKA ADIATI lahir di Jakarta, 12 Oktober 1963. Menamatkan kuliah dari Fakultas Sastra Perancis Ul. Pernah menjadi reporter di majalah Femina dan staf di Kedutaan Besar Meksiko di Jakarta. Tahun 1990-1996, Tingka bekerja sebagai penerjemah dan reporter honorer di TVRI. Awal 1997, dia pindah ke Indosiar. Sejak 2007-2017 Tingka menjadi dosen tidak tetap mata kuliah Jurnalistik Televisi pada Akademi Televisi Indonesia. Sejak 2009, Tingka kembali fokus menjadi Penerjemah Tersumpah Bahasa Inggris. Sesekali dia menulis buku, di antaranya Miracle of the Brain terbitan Gramedia Pustaka Utama.
Detail Buku