Gramedia Logo
Product image
Awaludin Marwan

Todung Mulya Lubis: Antologi Tulisan Tokoh dan Sahabat

Deskripsi
Selain dikenal sebagai pengacara, yang mendirikan firma hukum Mulya Lubis and Partners (Kantor Hukum Lubis Santosa dan Maulana) sejak tahun 1991, Todung Mulya Lubis juga seorang penulis terbitan yang menerbitkan beberapa buku fiksi dan nonfiksi-fiksi, yaitu novel (Menunda Kekalahan, 2021), tiga antologi puisi (Dalam An Lorong, 1988; Waktunya Kita Membaca Puisi; 1999; Waktu Istirahat), 2006); tiga buku harian dan satu karya referensi ilmiah yang berasal dari karya tesis (In Search of Human Rights; 2021). Pada tahun 2019, delapan puisi karya Todung Mulya Lubis dinyanyikan oleh duo Ari Malibu dan Reda Gaudiamo dalam album musik puisi bertajuk Perjalanan (AriReda, 2019). Todung Mulya Lubis adalah anggota Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) dan Ikatan Advokat Internasional (IBA). Ia juga merupakan penerima paten terdaftar dan administrator dan konsultan. Saat ini, beliau adalah seorang arbiter di Komisi Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan Kamar Dagang Internasional Paris (ICC). Ia juga terdaftar oleh The International Who's Who of Business Lawyers sebagai pengacara penyelesaian sengketa terkemuka di Indonesia. Asia Pacific Legal 500 - edisi 2006/2007 juga memilih Todung Mulya Lubis sebagai tokoh terkemuka di bidang penyelesaian sengketa di Indonesia. Chambers Global menempatkan Todung Mulya Lubis sebagai "pengacara paling efektif di Indonesia" dan "pelobi yang tak ternilai dengan catatan luar biasa dan pengaruh luar biasa." Todung Mulya Lubis sangat terlibat dalam semua kegiatan perusahaan dan bisnis serta penyelesaian sengketa perusahaan. Dia memimpin sekelompok perusahaan praktik komersial dan korporat dalam sejumlah besar transaksi. Dia juga terlibat secara mendalam dan memimpin tim praktik penyelesaian perselisihan perusahaan dalam litigasi perusahaan tingkat tinggi. Todung Mulya Lubis: Antologi Tulisan Tokoh Dan Sahabat. Sosok Todung Mulya Lubis berarti karena tiga keterikatan hati dan pikirannya yang tidak pernah dikompromikan, dan yang dianggap hakiki apabila kita mau membangun suatu Indonesia yang bisa dibanggakan, ya, boleh dikatakan yang sesuai dengan cita-cita amat luhur yang kita sebut Pancasila. Tiga komitmen itu adalah humanisme, demokrasi dan keagamaan yang terbuka. Detail Buku Penulis : Awaludin Marwan Penerbit : Thafa Media Tahun Terbit : 8 Juni 2021 Jumlah Halaman : 342 halaman Berat : 295 gram Dimensi (P x L) : 20 x 13 cm ISBN : 9786025589478 Cover : Soft-cover Text Bahasa : Bahasa Indonesia
Detail Buku