SAYAKA MURATA
Upacara Kehidupan
Format Buku
Deskripsi
Di dunia normal Maho, menghormati mereka yang sudah meninggal berarti menyantap mereka sambil mencari pasangan inseminasi untuk melahirkan kehidupan baru dalam Upacara Kehidupan.
'
Sementara itu, Nana menjunjung budaya yang menganggap manusia sebagai material paling menakjubkan untuk didaur ulang menjadi barang bermutu tinggi. Di tempat lain, ada orang-orang seperti Yoshiko yang tidak pernah berciuman selama 75 tahun hidupnya meski memiliki suami, Sanae yang merasa tidak seperti makhluk hidup dan karena itu amat mengagumi manusia, serta Haruka yang harus memilih satu dari lima persona untuk digunakan dalam upacara pernikahannya.
Ini adalah kumpulan cerita pendek tak biasa tentang hal-hal yang biasa dilakukan manusia. Dan dijungkirbalikkannya tradisi serta norma dalam kisah-kisah ini meninggalkan pertanyaan: sebenarnya apa arti menjadi manusia?
Profil Penulis:
Sayaka Murata lahir di Prefektur Chiba pada tahun 1979. Ia lulus dari Fakultas Sastra Universitas Tamagawa. Pada tahun 2003, ia memenangkan Penghargaan Utama dalam Penghargaan Penulis Baru Gunzo di kategori novel untuk karyanya yang berjudul Junyū. Pada tahun 2009, ia memenangkan Penghargaan Wajah Baru Sastra Noma untuk karyanya yang berjudul Giniro no Uta. Karyanya yang berjudul Shiro-iro no Machi no, Sono Hone no Taion no memenangkan Penghargaan Mishima Yukio tahun 2013, dan Konbini Ningen (yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia berjudul Gadis Minimarket) memenangkan Penghargaan Akutagawa pada tahun 2016. Novel-novelnya yang lain termasuk Satsujin Shussan, Shōmetsu Sekai, serta Chikyū Seijin, yang telah diterjemahkan ke edisi bahasa Inggris berjudul Earthlings. Murata juga telah menerbitkan esai, di antaranya Kireina Shiwa no Tsukurikata dan Watashi ga Tabeta Hon.
Baca Selengkapnya
Detail Buku