Gramedia Logo
Product image
Chandra Bientang

Dua Dini Hari

Deskripsi
Tiga anak jalanan ditemukan tewas, tergantung di pinggir flyover kawasan Jatinegara. Satu mayat lagi menyusul, kali ini terlilit kabel tiang listrik. Penyelidikan dimulai dengan enggan, para polisi bertindak meski jauh dari kata maksimal. Pemikiran semua orang sama: mereka hanya gelandangan, lebih baik disingkirkan. Seolah ada yang bertekad membersihkan jalanan, mengurangi masalah pelik kota. Namun, benarkah anak-anak itu pantas mati? Jika ya, dengan cara seperti itukah mereka layak dilenyapkan? Dan, siapakah psikopat yang melakukan semua kegilaan ini? Dua Dini Hari merupakan novel debut dari Chandra Bientang. Novel yang dikarang olehnya telah terpilih untuk mendapatkan dana penerjemahan nukilan ke dalam Bahasa Inggris dari LitRi Translation Funding Program yang diselenggarakan oleh Komite Buku Nasional di tahun 2019. Novel ini telah memenangkan 2 kategori yaitu Best Novel dan Best Crime Drama & Thriller dalam Scarlet Pen Awards (Anugerah Fiksi Kriminal Indonesia) 2020 yang diselenggarakan oleh Crime Fiction Author Indonesia dan Komunitas Detectives Indonesia. Chandra Bientang lahir di Jakarta pada 17 Februari 1989, sebelumnya Chandra tinggal di Bekasi, Muntilan dan Bogor sebelum kembali ke Jakarta. belajar filosofi di Universitas Indonesia, masuk pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2013. Novel pertamanya di tahun 2019 yang mengandung urban thriller adalah Dua Dini Hari yang diterbitkan oleh Noura Publishing (Mizan Group). Pada tahun yang sama, cerpennya yang berjudul Anak Kucing Leti terpilih untuk Program Emerging Writers di Ubud Writers & Readers Festival, yang diselenggarakan oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati. Karya tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di festival tersebut, bersama dengan Emerging Writers lainnya dan penulis mapan Indonesia dalam buku Karma: A Bilingual Anthology of Indonesian Writings.
Detail Buku