Urip Iku Urub

Urip iku Urup adalah sebuah falsafah dalam Kebudayaan Jawa yang memiliki arti Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik. “Urip” dalam bahasa Jawa artinya Hidup, sedangkan “Urup” berarti Nyala, jadi dapat diartikan dalam bahasa Indonesia, yaitu Hidup itu Nyala, hidup itu haruslah menerangi, bagaikan lentera. Falsafah inilah yang menjadi judul buku persembahan 70 tahun Profesor Peter Carey, adjunct professor di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, yang telah meneliti Pangeran Diponegoro selama lebih dari 40 tahun. International Office Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengadakan Book Discussion “Urip iku Urub” bersama Prof. Aloisius Agus Nugroho dan Prof. Wardiman Djojonegoro. Buku Urip Iku Urub berisi penjelasan tentang 5 aspek dalam merayakan kehidupan Peter Carey. Pada dua bagian awal dijelaskan tentang pengalaman personal Peter Carey dan mereka yang mengenalnya secara dekat. Tiga bagian akhir merupakan selebrasi karya agungnya, kuasa ramalan. Pertama, Peter Carey dalam refleksi; Kedua , perang awa, sumber inspirasi kreasi seni; ketiga, tatanan lama jaw; keempat, lima tahun yang mengubah segalanya; dan kelima, pasca keruntuhan tatanan lama jawa. Sinopsis Buku Urip iku Urub memuat lima aspek yang merayakan kehidupan Peter Carey. Pada dua bagian mula-mula mengetengahkan pengalaman personal Peter Carey dan mereka yang mengenalnya secara dekat. Tiga bagian akhir merupakan selebrasi karya agungnya, Kuasa Ramalan. Pertama, Peter Carey dalam Refleksi; Kedua, Perang Jawa, Sumber Inspirasi Kreasi Seni; Ketiga, Tatanan Lama Jawa; Keempat, Lima Tahun yang Mengubah Segalanya; dan Kelima, Pasca Keruntuhan Tatanan Lama Jawa. Buku ini layak dibaca maupun dikoleksi bagi siapa pun yang mencintai peradaban Indonesia dan Asia Tenggara.