We're Family but We're Strangers

Aku tumbuh dalam keluarga yang tampaknya baik-baik saja. Keluargaku berkecukupan, ayah ibuku pekerja yang ulet dan bertanggung jawab, jauh dari alkohol, judi, dan perselingkuhan. Beberapa tahun kemudian, barulah aku sadar betapa parahnya konflik yang terjadi antara ibuku dan ibu mertuanya –nenekku- yang tinggal bersama kami. Tak jarang pertengkaran mertua-menantu itu memicu pertengkaran antara ibu dan ayahku. Aku pun jadi selalu merasa cemas, takut, dan kesepian meski tinggal di rumah bersama keluarga. Belum lagi aku pun sering dibanding-bandingkan dengan kakak laki-lakiku. 30 tahun kemudian setelah aku berkeluarga dan mempelajari ilmu konseling, barulah aku sadar kalau sebenarnya aku mengalami depresi saat anak-anak dan remaja. Orang tua membesarkan kita dengan apa yang mereka alami dan pelajari. Oleh karena itu, aku berharap kita semua berhasil memutus rantai luka yang didapat dari orang tua, agar tidak terwariskan pada anak-anak kita. POIN PLUS: Self-improvement yang disajikan dalam bentuk seperti cerita/ esai. Cocok buat pembaca buku self-improvement, psikologi, juga esai Korea. Manfaat membaca buku-buku yang membahas tema keluarga dan keterasingan secara umum: Pemahaman yang Lebih Dalam: Membaca buku-buku tentang tema ini dapat membantu Anda memahami dinamika keluarga yang kompleks, termasuk akar penyebab keterasingan dan dampaknya pada individu. Validasi Emosional: Jika Anda pernah mengalami keterasingan dalam keluarga, membaca kisah orang lain yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan validasi emosional dan mengurangi perasaan isolasi. Strategi Koping: Buku-buku ini sering kali menawarkan strategi koping yang dapat membantu Anda mengatasi tantangan yang terkait dengan keterasingan keluarga. Pertumbuhan Pribadi: Memahami dinamika keluarga Anda sendiri dapat menjadi katalis untuk pertumbuhan pribadi dan penyembuhan emosional. Peningkatan Hubungan: Dalam beberapa kasus, buku-buku ini dapat memberikan wawasan yang dapat membantu memperbaiki hubungan keluarga yang rusak.