Gramedia Logo
Product image
Ari Ghorir Atiq

Wisanggeni : Sang "Kobaran Api" Titisan Dewa

Format Buku
Deskripsi
Jika kita berbicara tentang dunia pewayangan yang terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah kisah yang banyak digemari oleh orang-orang tua atau orang-orang yang lebih tua dari kita. Banyak orang-orang terdahulu sangat hafal karakter tokoh pewayangan maupun jalan ceritanya. Mereka-mereka hafal di luar tersendiri wayang sebagai budaya asli Indonesia yang berharga dan telah diakui oleh UNESCO. Seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa setidaknya mulai belajar tentang kebudayaan warisan nenek moyang kita. Mengapa Wisanggeni tidak diizinkan mengikuti pertempuran Mahabarata? Bagaimana Wisanggeni terlahir di dunia sebagai manusia dengan darah dewa mengalir di tubuhnya? Mengapa ia ingin sekali bertemu dengan ayah kandungnya, Arjuna? Bagaimana Wisanggeni mendapat kekuatan api? Tak banyak orang yang mengetahui keberadan Wisanggeni. Keberadaannya juga tidak terdapat dalam kita Mahabarata serta tak banyak pula yang mengangkat kisahnya. Melalui beberapa kisah tokoh yang terdapat dalam kehidupan Wisanggeni dapat kita pelajari dan terdapat serangkaian makna yang dapat mengilhami perjalanan hidup seorang manusia. Bayi yang terlahir tidak seperti bayi pada umunya, ia terlahir dari rahim seorang keturunan bangsa dewa juga seorang kesatria tanpa tanding. Setelah dewasa ia menjadi seorang kesatria yang berani memporak porandakan Negeri Kahyangan. Ia tidak pernah takut kepada siapa pun, la hanya tunduk kepada sang ibu. Semarah apa pun dirinya, Ia akan menjadi seorang yang lemah di hadapan ibunya. la melakukan pengembaraan di atas muka bumi wayang untuk mencari keberadaan bapaknya. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Desember 2023
Detail Buku
Product image
Ari Ghorir Atiq
Wisanggeni : Sang "Kobaran Api" Titisan Dewa