Gramedia Logo
Product image
Quinn

With Love, Maikka

Format Buku
Deskripsi
Prolog Hari ini adalah hari pertama Kaluna Alexis masuk ke sekolah Williams High School atau biasa disebut Wills. Banyak orang tua yang rela mati-matian bekerja keras hanya untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah mewah di bilangan Jakarta ini. Untuk mendapatkan sepaket seragam di Wills saja harus merogoh kocek kurang lebih tujuh juta rupiah. Wills memang dikenal dengan murid muridnya yang berasal dari keluarga terpandang dengan kekayaan yang tak terhingga.e "Kalau yang itu namanya skywalk. Penghubung antara Gedung A dan Gedung B. But since you're new here, lo belum dapat izin untuk lewat skywalk. Jadi kalau lo ada kelas di lantai atas Gedung A dan kelas selanjutnya ada di lantai atas Gedung B, lo harus turun dan nyebrang lewat bawah" jelas Elias Kaisvara, anak kelas dua yang menjadi tour guide sekolah. Kenapa?" tanya Kaluna penasaran. "Karena lo anak baru. Lo lihat di sana" Elias menunjuk beberapa murid yang sedang berbincang di pinggiran skywalk. "Mereka udah sekolah di Wills dari taman kanak-kanak. And that's the reason why anak baru susah untuk menembus lingkaran pertemanan mereka. Orang-orang yang baru masuk sering dianggap muggles an outsider--sama orang lama, apalagi kalau lo nggak ada di antara tiga kelas sosial." Kaluna mengarahkan pandangannya skywalk yang ditunjuk Elias, menatap murid-murid yang berada di sana sambil sedikit mengerutkan dahi. "Tiga kelas sosial?" "Okay, Kaluna, let me tell you something about this school; Elias ikut memandang kakak kelasnya yang berada di skywalk. "Ada tiga kelas sosial di sini. Kelas pertama, isinya keluarga konglomerat atau orang kaya lama yang hartanya nggak akan habis tujuh turunan. Contohnya River Asvatama, Maikka Svarga, Owen Ramsey, dan Enricho Djiemartha. Mereka menduduki kelas sosial tertinggi di Wills." Kelas sosial kedua adalah anak-anak yang punya banyak kepemilikan saham dan bisnis. Samuel Tannady dan Ayana Chaanakya adalah dua orang yang termasuk ke kelas sosial ini." Kaluna menyimak penjelasan Elias seraya melihat orang-orang yang namanya disebutkan berlalu lalang di skywalk. Sejujurnya, Kaluna tidak terlalu asing dengan nama-nama yang disebutkan oleh Elias karena nama nama itu sering terpampang di media masa. "Kelas ketiga adalah anak-anak dengan jabatan dan kekuasaan mereka di negara. You know, anak pejabat. Yang bertugas di pemerintahan dan punya firma hukum besar kayak keluarga Lieberman," Elias menunjuk ke arah seorang laki-laki berkacamata yang sedang duduk di area tepat di bawah skywalk. "Itu Moses Lieberman. Seharusnya lo nggak asing sama dia. Pernah denger Lieberman & Co? Nah, itu orang tua dia yang punya. Orang tuanya pengacara hebat." Kaluna mengangguk mengerti. Ada sedikit kekhawatiran dalam benak Kaluna. Apakah dia akan bertahan sekolah di sini? Pasalnya, Kaluna bukan terlahir dari keluarga konglomerat dan bukan juga dari keluarga terhormat dengan jabatan dan memiliki kekuasaan di negara. Kaluna berada di kelas menengah ke atas dengan orang tuanya yang hanya memiliki perusahaan kecil. Elias yang melihat sirat khawatir dalam wajah Kaluna menenangkannya dengan menepuk pundaknya. "Tenang aja, Kaluna. Lo nggak akan kenapa-kenapa, kok." Kaluna melayangkan tatapan tanya kepada Elias. la sama sekali tidak mengerti maksud dari perkataan laki laki di sampingnya ini. Sangat bertolak belakang dengan apa yang baru saja Elias katakan tentang hierarki di Wills yang sedikit mengancam masa depan Kaluna. You see there" Elias menunjuk seorang gadis cantik dengan rambut panjang dan bandana yang sedang berbicara dengan seorang laki-laki yang ia yakini adalah River Asvatama. "That's Maikka Svarga. Lo nggak akan kenapa-kenapa selama ada Maikka." "Maikka?" Elias mengangguk. "Yap. Maikka Svarga. Sinopsis Maikka, seorang siswi yang tadinya nggak punya sahabat, berkenalan dengan Erland lewat The Penpal Project. Sebuah kegiatan tahunan yang diadakan oleh dua SMP ternama Williams & Vishaka School. Pada project ini, setiap siswa dan siswi bisa saling berkirim surat tanpa harus mencantumkan data diri. Saat project itu berlangsung, hubungan Maikka dan Erland begitu dekat dan sangat sering bertukar kabar melalui surat. Namun, ketika memasuki SMA, mereka tak lagi sedekat itu, bahkan sampai berhenti untuk surat-menyurat. Di tahun terakhir SMA-nya, ia penasaran di mana Erland berada dan berharap dapat berinteraksi lagi dengannya. Di tengah penantian itu, ia justru dipertemukan dengan River. Kehadiran River, ternyata membuat dunia Maikka seketika jadi berantakan. Salah satunya, perjanjian dengan keluarganya yang harus día tepati. Sebuah janji untuk menikah dengan pilihan dari orang tuanya. Dan lucunya, sosok yang dijodohkan dengan Maikka itu tidak lain dan tidak bukan adalah River Asvatama. Lalu, apakah Maikka akan pasrah menuruti janji keluarga? Akankah pesan Erland datang kembali dan membuat semuanya berubah? Informasi Tambahan Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Mei 2023
Detail Buku