Sapardi Djoko Damono
Yang Fana adalah Waktu
Format Buku
Deskripsi
Dalang tidak berpihak kepada nasib tetapi kepada takdir. Kau pasti masih ingat kita pernah suatu saat membayangkan sebuah dongeng tentang waktu yang ujudnya remah-remah yang bisa kita kunyah, telan, dan muntahkan kapan saja agar tetap ada. Kita menyukai dongeng yang katamu indah itu meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya memahami apa maknanya. Sar, kalau saja kita bisa hidup di luar waktu, tiba-tiba katamu.
Bagaimanakah akhir perjalanan Pingkan dan Sarwono? Akankah waktu mempertemukan atau justru memisahkan mereka karena campur tangan takdir? Ikuti akhir kisah mereka dalam Yang Fana Adalah Waktu, novel ketiga dari Trilogi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.
Sapardi Djoko Damono (20 Maret 1940) telah menerbitkan sejumlah buku puisi, esai, fiksi, dan drama—asli dan terjemahan, sejak 1969. Buku-bukunya yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama adalah Hujan Bulan Juni (puisi, hardcover), Melipat Jarak (puisi, hardcover), Babad Batu (puisi), Bilang Begini Maksudnya Begitu (buku apresiasi puisi), dan tiga buku fiksi Trilogi Soekram, Hujan Bulan Juni, dan Pingkan Melipat Jarak (sekuel kedua Hujan Bulan Juni). Enam buku puisinya terbit serentak tahun 2017 oleh GPU, duka-Mu abadi, Ayat Ayat Api, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, Kolam, Namaku Sita, dan Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita. Penghargaan atas pencapaian selama ini diterimanya dari Freedom Institute (2003), Akademi Jakarta (2012), dan Habibie Award (2016). Di samping itu ia juga menerima Cultural Award (Australia, 1978), Anugerah Puisi Putra (Malaysia, 1984), dan SEA-WRITE Award (Thailand, 1988). Sapardi adalah pensiunan Guru Besar UI, masih membimbing S3 di UI, menjadi tenaga tetap di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta, mengajar dan membimbing di Program Pascasarjana UNDIP. Sapardi bisa disapa di twitter lewat @SapardiDD.
Baca Selengkapnya
Detail Buku