“Sekiranya sore nanti berakhir pada senja, semoga kamu melihatnya. Aku juga. Aku mau yang yang kukatakan hari ini, tak kau artikan suka atau tidak suka. Sebab makna yang sesungguhnya sedang kucari diantara kesamaan hati kita. Pada setiap rintik hujan, pada setiap gugurnya dedaunan, pada setiap tergelincir angin, ada bahasa rinduku yang sepenuhnya belum kau tahu. Ada bahasa yang ingin kukatakan tanpa kata. Biar saja senja yang membuatmu memahami arti bahwa setiap yang tak kukatakan lebih mampu menjawab setiap yang selalu kau pertanyaan” Hidup bagaikan misteri pagi. Suasana pagi yang indah, belum tentu menggambarkan keseluruhan hari. Permasalahan dalam hidup ini adalah proses pendewasaan diri perihal bagaimana cara kita menghadapi, bukannya menghindari. Sebab, segala permasalahan tak bisa terelakkan. Menceritakan tentang Sofya, seorang mahasiswa FEB UGM yang bertemu dan merangkai kisah bersama Bintang. Bintang juga salah satu mahasiswa dari kampus yang sama. Mereka dipertemukan dalam ruang interview, dalam situasi dimana yang mendadak mengundur diri karena alasan Bintang yang absurd. Sebulan semenjak pertemuan itu sofya dihadapkan dengan masalah pelik sahabatnya dan juga keluarganya. ia kehilangan arah sampai hampir terenggut nyawanya, disaat yang tidak terduga, ia bertemu kembali dengan sosok Bintang yang entah kenapa selalu bisa membaca isi hati dan pikiran sovya tentang apa yang ia rasakan saat ini. Buku karya Albait Mubaroq ini membawa kita hanyut dalam arti sebuah bahagia, kesederhanaan, rasa syukur dan rasa peduli untuk terus berarti dan mengurangi keegoisan diri. karena buku ini mengajarkan kita untuk melihat dari sudut pandang lain agar mengerti bagaimana bersikap dalam menjalani hidup. Buku ini begitu apik disusun dengan sangat puitis sehingga memanjakan kita yang membacanya.