Gramedia Logo
Product image
Syarif Farhan Wahyudi

Zaid Bin Haritsah

Format Buku
Deskripsi
Para sahabat Rasulullah Saw. merupakan orang-orang pilihan yang menemani beliau dan membela agama Islam. Mereka ialah orang-orang beruntung di dunia maupun akhirat. Salah satu di antara mereka ialah Zaid bin Haritsah. Pada waktu kecil, Zaid bin Haritsah pernah ditawan, diperjualbelikan sebagai budak, hingga akhirnya dimerdekakan oleh Rasulullah Saw. Kemudian, ia menjadi salah satu penganut Islam yang paling awal (as-Sabiqun al-Awwalun). la juga mengikuti hijrah Rasulullah Saw. ke Madinah serta mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Ia menjadi salah satu dari tiga panglima Perang Mu'tah selain Ja'far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah. Mereka bertiga gugur sebagai syuhada di sana. Zaid bin Haritsah adalah satu-satunya sahabat Rasulullah Saw. yang namanya disebutkan secara jelas di dalam QS. al-Ahzab: 37. Hal itu menunjukkan bahwa ia memang memiliki keistimewaan. la merupakan Muslim yang berhati mantap dan teguh serta berjiwa merdeka. Zaid bin Haritsah mendapat tempat tinggi di dalam Islam dan di hati Rasulullah Saw. Para ulama hadits sepakat menyatakan bahwa Zaid bin Haritsah ialah sahabat yang adil. Ibnu Hajar menyebutnya sebagai Shahabiyyun al-Jalil al-Masyhurun (Sahabat Mulia yang Terkenal). Salah satu peristiwa penting yang melibatkan Zaid adalah ketika ayah kandungnya datang untuk mengambilnya kembali setelah Zaid menjadi Muslim. Nabi Muhammad menghadapi situasi ini dengan penuh kesabaran dan menciptakan sebuah ayat dalam Al-Quran (Surah Al-Ahzab, ayat 37) untuk menggarisbawahi pentingnya hubungan berdasarkan iman dan keyakinan, bukan hubungan darah atau keluarga. Zaid bin Haritsah juga dikenal karena keberaniannya dalam pertempuran, termasuk dalam Pertempuran Badar dan Uhud. Ia adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad dalam satu riwayat. Dalam sejarah Islam, Zaid bin Haritsah menjadi contoh tentang pentingnya menganggap orang berdasarkan nilai-nilai keimanan dan karakter, bukan latar belakang atau status sosial. Nabi Muhammad memperlakukan Zaid dengan kasih sayang dan kesetaraan, menghapus batasan-batasan budak dan mengangkat martabatnya menjadi seorang sahabat yang dihormati. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2023
Detail Buku