Agama Islam

Latin dan Arti Surat Al-Ashr Beserta Maknanya!

Written by Yufi Cantika

Di dalam Al-Quran ada banyak sekali yang penuh dengan makna dan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup, salah satu dari surat Al-Quran yang penuh dengan makna adalah Surat Al Ashr. Lalu, apa saja keutamaan surat ini dan tafsirnya? Untuk mengetahuinya, kamu bisa simak artikel ini, sampai selesai, Grameds.

Latin Surat al-‘Ashr

وَٱلْعَصْرِ

wal-‘aṣr

Artinya: “Demi masa.”

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

innal-insāna lafī khusr

Artinya: “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,”

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr

Artinya: “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Sekilas Tentang Qur’an Surat Al-Ashr

pixabay

Surat Al Ashr atau demi masa/ waktu adalah surah ke-103 berisi ayat 1-3 dalam Al-Quran. Surat ini berisikan penjelasan tentang hakikat keuntungan dan kerugian di dalam kehidupan serta peringatan tentang pentingnya waktu yang dijalani oleh manusia.

Celakalah bagi manusia yang menyia-nyiakan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Kecuali orang yang memiliki iman, selalu menjalankan amal sholeh saling berwasiat terhadap kebenaran dan kesabaran.

Surat Al Ashr memiliki keistimewaan karena mengandung peringatan tentang waktu dan keselamatan manusia. Lantas surat Al Ashr ini juga mengajarkan kepada manusia jika tidak memanfaatkan waktu untuk hal yang berguna maka hanya akan menjerumuskannya pada kerugian. Sebaliknya, jika memaknai surat Al Ashr dengan benar, maka Anda bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di jalan Allah SWT.

Surat Al Ashr merupakan salah satu dari bagian juz amma yang termasuk surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Makkah. Surat Al Ashr terdiri dari tiga ayat sehingga termasuk golongan surat pendek di dalam Al Quran. Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Seandainya Allah tidak menurunkan surat kepada makhluk-Nya, kecuali hanya surat Al Ashr, niscaya sudah mencukupi mereka.”

Khasiat dari membaca surat Al-Ashr adalah Surat Al-Ashr termasuk dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai tambahan, sehingga beliau memiliki keutamaan dan juga keistimewaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya. Kedua, orang yang membacanya kelak akan dibangkitkan di hari kiamat dengan wajah bercahaya, tertawa dan bergembira hingga masuk surga.

Tafsir Qur’an Surat Al-Ashr

Terdapat beberapa tafsir dari surat Al Ashr yang diambil dari kitab Tafsir Jalalain. Dimulai dari ayat pertama Allah bersumpah dengan menyebut masa. Masa memiliki arti waktu. Allah bersumpah dengan makhluknya, sehingga menjadi isyarat bagi Rasulullah SAW dan orang beriman lainnya.

Dengan kata lain, surat Al Ashr ayat pertama ini memiliki makna supaya Rasulullah dan orang beriman lainnya memberi perhatian penuh terhadap waktu yang dimiliki. Jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan baik yang datang kepada kita. Sebaiknya, mengisi waktu dengan perbuatan baik sebab waktu tidak akan pernah bisa terulang kembali.

Amalan ini dianjurkan berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan At Tabrani yang tercantum dalam kitab Al Mu’jam Al Ausath. Riwayat tersebut disampaikan oleh Abu Madinah Ad Darimi yang termasuk golongan sahabat. Dari Abi Madinah Ad-Darimi, ia adalah seorang sahabat, ia berkata, “Ada dua sahabat Rasulullah SAW yang ketika bertemu mereka tidak akan berpisah kecuali salah satu dari mereka membaca kepada yang lainnya Surah Al Ashr (Wal Ashri innal insana lafii khusrin), kemudian salah satu dari mereka mengucapkan salam kepada yang lainnya.”

Riwayat ini menjadi dasar dianjurkannya membaca Surat Al Ashr sebelum meninggalkan majelis. Makna yang terkandung dalam surat ini adalah saling mengingatkan kepada sesama agar tidak menjadi orang merugi.

Kandungan Surat Al-Ashr

BangkitMedia

Al-Ashr berarti waktu Ashar (sore). Bisa juga dimaknai menekan sesuatu atau memeras. Surat Al Ashr mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu untuk hal-hal positif. Betapa banyak waktu yang kita lalui tanpa ada peningkatan iman dan amal. Surat ini mengisyaratkan waktu itu sangat berharga. Sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin tentu saja untuk beribadah kepada Allah SWT.

Khusrin itu bisa berarti negatif. Insan bermakna lupa dan merasa senang, atau sifatnya manusia. Alladzina Amanu wa ‘amilus-sholihati watawa shau bil-haqqi wa tawashau bis-shabr (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran).

Semua manusia akan celaka kecuali mereka yang beriman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, Rasul, hari akhir, qada dan qadar. Iman adalah syarat mutlak seseorang untuk masuk surgaNya Allah. Orang-orang beriman dan beramal saleh adalah manusia terbaik. Karakter iman manusia yaitu “Al-Imanu yazidu wa yanqush” (iman itu naik dan turun).

Jadi, iman bisa naik tergantung ketaatan seseorang. Berbeda dengan imannya para malaikat yang senantiasa sama karena tidak bertambah ataupun berkurang.

Sedangkan iman para Nabi terus meningkat dan tidak pernah berkurang meskipun diberi ujian berat. Selanjutnya agar terhindar dari kerugian, jadilah orang yang senantiasa saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Kita tidak cukup hanya beriman dan beramal saleh, namun harus saling menasihati untuk memperjuangkan kebenaran. Kita juga dituntut untuk bersabar. Sabar itu menjaga lisan, anggota tubuh dan perbuatan dari murkanya Allah.

Kata para ulama, sabar itu ada 3 macam yaitu sabar dalam ketaatan (beribadah), sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar menghadapi takdir Allah.

Keutamaan Qur’an Surat Al-Ashr

Surat Al-Ashr meskipun memiliki ayat yang sangat sedikit, namun di dalamnya terkandung keutamaan yang penting diketahui setiap umat Islam. Keutamaan tersebut berkaitan dengan keimanan yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan, berdakwah di jalan Allah SWT serta melakukan amal sholeh.

Berikut adalah beberapa keutamaan surat Al-Ashr yang penting Anda ketahui:

  • Mengamalkan Ilmu yang Dimiliki dan Diketahui

Salah satu keutamaan dari surat Al-Ashr adalah mengamalkan ilmu yang kita miliki dan ketahui. Mengamalkan berarti menerapkan dalam kehidupan sehari-hari kita dan bisa memberikan nasehat kepada orang lain agar orang lain juga berharap mengetahui dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Allah SWT.

Intinya semua kehidupan kita berdasarkan dan karena Allah SWT. Ayat dalam surat Al-Ashr pun didukung dengan hadis Nabi yang juga menjelaskan tentang pentingnya mengamalkan ilmu yang dimiliki. Seperti hadis berikut ini:

“Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim.”

Tidak hanya itu saja, ada lagi hadis lainnya tentang mengamalkan ilmu yang dimiliki dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ad Darimi berikut ini:

“Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.”

 

  • Sabar dalam Berdakwah

Keutamaan berikutnya dari surat Al-Ashr adalah mengenai sabar dalam berdakwah di jalan Allah SWT. Karena dibalik kesabaran itulah ada pertolongan Allah SWT yang akan hadir kepada Anda. Dalam berdakwah tentunya ada halangan dan rintangan walaupun sedikit.

Kita dituntut harus sabar untuk menghadapinya dan tentu saja semua hanya karena Allah SWT. Kadang ada yang mencemooh dan menjelek-jelekkan kita dalam berdakwah, ya harus tetap sabar. Hal tersebut dijelaskan dalam surat Al-An’am ayat 34 berikut ini:

وَلَقَدْكُذِّبَتْرُسُلٌمِّنْقَبْلِكَفَصَبَرُوْاعَلٰىمَاكُذِّبُوْاوَاُوْذُوْاحَتّٰٓىاَتٰىهُمْنَصْرُنَاۚوَلَامُبَدِّلَلِكَلِمٰتِاللّٰهِۚوَلَقَدْجَاۤءَكَمِنْنَّبَإِ۟ىالْمُرْسَلِيْنَ

Artinya: “Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.” (QS. Al-An’am: 34).

 

  • Orang yang Beramal Sholeh Tidaklah Merugi

Orang-orang yang memiliki amal sholeh tidak akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Beramal sholeh adalah melakukan perbuatan yang baik. Selain itu juga mengamalkan segala hal yang diperintahkan oleh Allah SWT dan disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Manfaat Beramal Sholeh

Setiap manusia senang berbuat baik. Secara naluri, dorongan untuk beramal saleh atau berbagi kebaikan ini ada pada diri setiap insan, bahkan pada orang yang jahat sekalipun. Di samping, karena memang amal saleh juga dapat memberikan manfaat balik bagi pelakunya.

Dalam agama Islam, amal saleh adalah perintah agama. Allah menjanjikan balasan yang berlipat-lipat bagi setiap perbuatan baik. Orang yang gemar beramal saleh disebut orang saleh. Di kalangan umat Islam, predikat saleh adalah idaman bagi setiap orang.

Secara etimologis, kata shaleh berasal dari bahasa Arab shāliḥ yang berarti terhindar dari kerusakan atau keburukan. Amal shaleh berarti amal/perbuatan yang tidak merusak atau mengandung unsur kerusakan. Maka orang saleh berarti orang yang terhindar dari kerusakan atau hal-hal yang bersifat buruk. Dalam hal ini, tentu saja perilaku dan kepribadiannya, yang mencakup kata, sikap, perbuatan, bahkan pikiran dan perasaannya.

Tidak hanya itu, dalam kamus al-Mu’jam al-Wasīth kata shaluḥa sebagai akar kata shāliḥ juga berarti bermanfaat. Dengan menggabungkan dua makna ini, maka orang saleh berarti orang yang perilaku dan kepribadiannya terhindar dari hal-hal yang merusak, dan di sisi lain membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Dengan kualitas tersebut, ia menjadi sosok harapan dan teladan bagi orang-orang di sekitarnya.

Kita hidup didunia ini merupakan ladang amal untuk kehidupan akhirat. Karena kita hidup di dunia ini untuk sementara sedangkan kehidupan akhirat kekal selama lamanya. Sebagai muslim yang cerdas harus yakin akan hal ini bahwasannya setiap amal saleh yang kita lakukan akan mendapat balasan berupa pahala dari Allah SWT, sekecil apapun amal kita pasti akan ada balasannya dari Allah SWT.

Allah berfirman dalam Q.S. al-‘ashr/103:2-3. Ayat tersebut menegaskan bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang melakukan empat hal,yaitu :

  1. Beriman kepada Allah SWT.
  2. Beramal shaleh atau amal kebajikan
  3. Saling menasihati untuk kebenaran
  4. Saling menasehati untuk kesabaran

Kata amal saleh berasal dari kata “amilus”, yaitu segala perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya atau orang lain,dan sesuai dengan akal rasional, Al-Qur’an serta as-Sunnah. Keimanan harus dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh dibuktikan dengan keimanan yang benar.

Kebalikan dari amal saleh adalah amal sayyi’ah, yaitu amal yang mendatangkan mudharat baik bagi pelakunya maupun orang lain. Setiap amal baik atau buruk meskipun sangat kecil tetap akan mendapatkan balasan yang adil dari Allah SWT.

Suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat berikut ini yaitu :

  1. Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
  2. Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah SWT.
  3. Amal shaleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan Hadis.

Amal saleh ada tiga macam, yaitu :

  1. Amal saleh terhadap Allah SWT, yaitu menjalankan perintah Allah SWT. Dan meninggalkan laranganNya. Contohnya adalah shalat, zakat, puasa,membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya.
  2. Amal saleh terhadap manusia, yaitu menjalankan hak dan kewajiban terhadap sesama manusia. Contohnya adalah memberikan senyuman,bersikap ramah,bertutur kata yang santun,dan menolong kaum dhuafa.
  3. Amal saleh terhadap lingkungan alam yaitu menjaga kelestarian alam contohnya adalah membuang sampah pada tempatnya,menjaga kebersihan mendaur ulang sampah dan melakukan penghijauan. Ada suatu amal kebajikan yang disebut amal jariyah.

Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan ridho Allah SWT. Dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal.

Selain itu, kita juga perlu memiliki sikap berbaik sangka. Berbaik sangka atau Husnudzon merupakan perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. lawan dari husnuzan adalah suudzon atau buruk sangka. Berbaik sangka ada tiga macam, yaitu :

  • Berbaik sangka kepada Allah SWT

Tentunya kita harus bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak ternilai harganya kepada manusia. Maka sudah seharusnya manusia bersyukur kepada Allah SWT. Kita juga harus bersabar atas semua cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. tidak bertujuan menyakiti hamba-Nya, tetapi untuk menguji ketaatan, keimanan, dan kesabarannya.

 

  • Berbaik sangka kepada diri sendiri

Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis, dan bekerja keras.

 

  • Berbaik sangka kepada orang lain

Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

Berbaik sangka tentunya memberikan banyak manfaat untuk kehidupan kita. Berikut manfaat baik sangka, yaitu:

  1. Hidup menjadi tenang dan optimis.
  2. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.
  3. Membentuk pribadi yang tangguh.
  4. Menjadikan seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang lain.
  5. Menjadikan seseorang kreatif.
  6. Menyebabkan seseorang tidak mudah putus asa.
  7. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
  8. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.
  9. Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain.

Antara iman dan amal saleh merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang beriman tanpa diikut amal saleh, keimanannya tidak ada artinya. Dan sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang benar amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah SWT.

Penutup

Dari semua pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa umat muslim tidak boleh menyia-nyiakan waktu begitu saja, sehingga harus menggunakan waktu untuk melakukan berbagai macam hal baik. Dengan begitu, amalan shaleh akan bertambah.

Bahkan, dengan melakukan amalan shaleh, kamu juga bisa memperoleh kebaikan yang diperoleh dari orang lain. Selain itu, amalan shaleh bisa juga meningkatkan tali silaturahmi. Jadi, jangan pernah lupa untuk melakukan amalan shaleh dalam hidup yang kita jalani ini.

Demikian pembahasan tentang surat al Ashr, semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Untuk mencari tahu informasi lebih dalam lagi tentang surat Al-Ashr bisa didapatkan dengan membaca buku yang tersedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan lebih baik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika