Agama Islam

Surat An-Nas Bahasa Arab Dan Artinya

Written by Yufi Cantika

Surat An-Nas yang tergolong dalam surat Makkiyah, karena surat ini diturunkan pada saat Nabi Muhammad belum hijrah dari Kota Madinah dan masih ada di Kota Makkah.

Surat An-Nas menjadi surat ke-114 atau menjadi surat terakhir di dalam mushaf Al-Qur’an. Sejumlah catatan yang telah menyebutkan bahwa surat An-Nas yang diturunkan kepada Rasulullah Saw bersamaan dengan surat Al-Falaq.

Kedua surat tersebut masuk ke dalam kelompok surat Al-Mu’awwidzatain yang terdiri dari surat An-Nas, surat Al-Falaq dan juga surat Al-Ikhlas.

Juga disebutkan jika ketiga surat ini telah memiliki kedudukan yang cukup tinggi. Surat yang tergolong Al-Mu’awwidzatain sangat dianjurkan untuk Anda baca setelah menunaikan ibadah sholat.

Dalam hadisnya, Rasulullah SAW bersabda:

اقْرَأُوا الْمُعَوِّذَاتِ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ

Artinya: “Bacalah Al-Mu’awwidzat pada setiap sehabis sholat.” (HR. Abu Dawud no. 1523, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 1514).

Secara umum, surat An-Nas yang terdiri dari enam ayat. Di mana, pada isi suratnya ada kaitannya dengan Allah SWT yang telah memberikan perlindungan pada manusia terhadap berbagai macam godaan setan.

Surat An-Nas

Secara garis besar, surat An-Nas memiliki kandungan pada permintaan manusia atas perlindungan Allah SWT, supaya dapat terhindar dari gangguan atau godaan setan. Surat ini dikisahkan turun bersamaan dengan surat Al-Falaq. Menariknya, dari kedua surat ini adalah telah diceritakan bahwa kedua surat yang turun ketika Rasulullah SAW sedang mengalami sakit parah.

Sakit yang telah diderita pada saat itu yang disebabkan ulah seorang penyihir Yahudi bernama Labid bin Al-Asham. Penyihir tersebut yang dengan sengaja meletakan suatu sihir berupa gulungan ijuk pada sebuah sumur.

Dalam gulungan ijuk tersebut terdapat 11 buhul yang telah disatukan oleh seutas tali. Untuk sembuh dari pengaruh sihir ini, Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca setiap ayat dari surat Al-Falaq dan surat An-Nas.

Ketika sudah selesai membaca semua ayat Al-Falaq dan surat An-Nas, badan Nabi Muhammad menjadi sehat seperti sedia kala. Cerita ini berasal dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Abu Ja’far Ar-Razi Ar-Rabi’ bin Anas dari Anas bin Malik pada Kitab ‘ Ad-Dalail.

Cerita di atas menunjukan bahwa kedua surat tersebut memiliki keterkaitan, termasuk dengan surat Al-Ikhlas. Oleh karena itu, tidak heran bila ketiga surat ini disebut sebagai Al-Mu’awwidzatain.

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, seperti dikutip dari laman Islam.nu.or.id, Abu Hamid Al-Ghazali seorang ulama dari kalangan ahli sunnah, menyatakan bahwa membaca surat An-Nas bisa dimaksudkan untuk melindungi diri dari bisikan setan.

Bacaan Surat An-Nas

Berikut ini bacaan surat An-Nas beserta artinya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – ١

مَلِكِ النَّاسِۙ – ٢

اِلٰهِ النَّاسِۙ – ٣

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – ٤

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – ٥

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ – ٦

Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Tafsir Surat An-Nas

Sebelum mengetahui kandungan surat An Nas, ada baiknya untuk mengetahui tafsir dari salah satu surat di dalam Alquran tersebut. Menurut tafsir Jalalain, Imam Jalaluddin Al-Mahalli rahimahullah berkata: “Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia’, maksudnya yang mencipta mereka, memiliki mereka.

Di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai bentuk pemuliaan kepada mereka dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian kejahatan was-was setan dalam hati mereka.

‘Raja manusia’. ‘Sembahan manusia’ ini sebagai badal atau sifat atau athaf bayan. Tambahan mudhaf ilaih dengan kata manusia sebagai penjelasan.

‘Dari kejahatan bisikan setan (syarril was-was)’ disebutkan bisikan setan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan. ‘Yang bersembunyi (al-khannas) maksudnya setan itu bersembunyi dan meninggalkan hati manusia apabila hati manusia ingat kepada Allah SWT.

‘Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia’ ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.

‘Dari jin dan manusia’, lafadz ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya.

‘yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin.’ (QS Al-An’am: 112)

Atau lafaz ‘minal jinnati’ menjadi bayan (penjelasan) dari lafal al-waswasil khannaas. Sedangkan lafal ‘an-naas’ diathafkan kepada lafadz ‘al-waswas’.

Akan tetapi, pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Labid bin Al-A’sham dan putrinya yang telah disebutkan sebelumnya. Pendapat pertama yang menyatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia di samping setan adalah manusia, pendapat tersebut disanggah dengan kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah jin.

Ini dapat dijawab dengan pernyataan bahwa manusia juga bisa memberikan was-was (godaan) dari sisi lahiriyah, akhirnya masuk dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu.”

Makna dan Kandungan Surah An Nas

Terdapat beberapa makna dan kandungan surat An Nas, di antaranya:

  1. Dalam penelitian menjelaskan bahwa, kandungan surah An-Nas salah satunya adalah memiliki konsep tauhid, yaitu menyebutkan tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa shifat.
  1. Allah SWT itu Rabb manusia, yaitu Allah sebagai pencipta dan yang menguasai manusia.
  1. Disebut Rabb manusia dalam surah An-Naas ini karena nantinya yang dibicarakan adalah godaan pada hati manusia.
  1. Manusia dikhususkan dalam ayat ini sehingga disebut Rabbin Naas, karena manusia itu sangat mulia.
  1. Allah SWT itu Raja manusia.Allah SWT itu sesembahan manusia. Allah SWT sebagai Rabb dan sebagai Malik dari manusia, itulah yang layak disembah dan diibadahi.
  1. Sifat setan memberikan was was (godaan) dan al-khannas (bersembunyi) kala seseorang mengingat Allah SWT.Setan menggoda manusia ketika ia lalai.

Ada dua pengertian yakni: setan yang menggoda ada dari kalangan jin dan manusia dan setan yang menggoda dalam hati hanya dari kalangan jin. Namun, yang lebih tepat adalah setan yang menggoda bisa dari kalangan jin dan manusia.

  1. Setan bisa menggoda lahiriyah, akhirnya masuk ke dalam kalbu (hati).
  1. Surat An-Nas yang mengandung Isti’adzah atau permintaan perlindungan kepada Allah SWT dari segala kejahatan iblis dan bala tentaranya yang dapat melalaikan manusia dengan menebarkan was-was pada diri.
  1. Surat An Nas menjelaskan bahwa was-was, bisa juga dari jin dan juga dari manusia. Surat An Nas juga memberikan penjelasan bahwa setan bisa dari golongan jin dan bisa dari golongan manusia.
  1. Dalam Surat An Nas, disebutkan tiga sifat Allah SWT, yakni Rabb, Malik dan Ilah hanya untuk meminta perlindungan dari satu hal yakni waswas. Demikian ini karena pentingnya keselamatan agama, jauh lebih penting daripada keselamatan jiwa dan raga.

Tafsir Al-Quran Kontemporer Juz Amma yang ditulis oleh Ustadz Aam Amiruddin antara lain mempunyai pesan menafsirkan Al Quran yang dapat memberikan solusi terhadap problem kehidupan spiritual manusia sekarang. Grameds bisa membaca buku Tafsir Kontemporer yang tersedia di gramedia.com.

button rahmad jpg

Keutamaan Membaca Surat An-Nas

Bagi umat muslim, sering membaca surat An-Nas dan surat Al-Falaq selain surat Al-Fatihah. Entah pada saat sholat maupun setelah sholat.

Hal ini tentu bukan tanpa adanya alasan,  melainkan di dalam Islam apabila membaca surat An-Nas tentunya memiliki sejumlah keutamaan. Apa saja? Berikut ini keutamaan dalam membaca surat An-Nas:

  • Melindungi Diri Dari Godaan Jin dan Setan

Buya Yahya memberikan penjelasan bahwa terdapat sebuah hadits yang menceritakan mengenai Rasulullah SAW yang meminta perlindungan Kepada Allah SWT dari godaan jin dan manusia.

Hal tersebut membuat khawatir jika akan membawa ataupun menimbulkan sebuah kerusakan.

Kemudian pada akhirnya Allah SWT menurunkan kedua surat yaitu Al-Falaq dan An-Nas, sebagai surat guna meminta perlindungan.

  • Menangkal Sihir

Seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dengan turunnya surat An-Nas ada kaitannya dengan kisah Nabi Muhammad SAW yang tengah mengidap penyakit yang parah karena ulah dari penyihir Yahudi bernama Labid bin A’sham.

Meskipun penyihir tersebut telah berulah, akan tetapi karena adanya perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk membaca ayat dari surat An-Nas, dan akhirnya Rasulullah SAW pun sembuh dan terlepas dari gangguan sihir.

Surat An-Nas yang disebut sebagai surat yang tidak ada tandingannya dalam hal meminta perlindungan. Dalam hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan di waktu malam dan tidak ada bandingannya sama sekali. Ialah Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas.” (HR. Muslim).

Selain uraian di atas, surat An-Nas juga dapat dibaca menjadi wirid setelah Anda melaksanakan shalat wajib. Hal ini tentunya terdapat hadis sahih yang telah meriwayatkannya.

Dalam kehidupan sehari hari adakalanya rumah kita mengalami gangguan dari mahluk Jin atau sihir yang dilancarkan para dukun dan tukang sihir. Untuk membersihkan rumah anda dari pengaruh jin dan sihir itu bisa membaca ayat-ayat Al-Qur’an seperti dalam buku Tadabbur Ayat Suci Al-Quran Penyembuh Gangguan Jin & Ilmu Sihir.

button rahmad jpg

  • Mengobati Penyakit Demam

Salah satu manfaat dari membaca Surat An-Nas yaitu dapat menyembuhkan seseorang dari penyakit seperti halnya demam yang tinggi.

Asbabun Nuzul dari Surat An Nas dan Al-Falaq ini ada kaitannya dengan sakit yang dialami Nabi Muhammad SAW karena disihir orang Yahudi.

Dalam Tafsir al-Qummi dan Tafsir Al-Burhan diceritakan, suatu ketika Nabi mengalami sakit demam yang tinggi, lalu Malaikat Jibril dan Mikail datang membawa Surat Al-Falaq dan An-Nas untuk menyembuhkan beliau. Malaikat Jibril yang membaca Surat Al-Falaq dan Malaikat Mikail membaca Surat An-Nas hingga beliau sembuh.

  • Pelindung dari Gangguan Setan Saat Tidur

Manfaat lainnya dari membaca Surat An-Nas yaitu bisa menjaga seseorang dari gangguan setan.

Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan kebiasaan Rasulullah SAW membaca 3 surat sebelum tidur yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.

“Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila pergi ke tempat tidur setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangan beliau, kemudian meniupkan dalam terbukanya dan membaca Surat al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat an-Nas. Kemudian dengan kedua telapak tangan itu, beliau mengusap tubuh beliau, dimulai dari kepala dan wajah serta anggota tubuh lainnya. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali.” (HR Al-Bukhari)

  • Melindungi Seseorang dari Bahaya Penyakit ‘Ain

Penyakit ‘Ain merupakan penyakit yang timbul yang asalnya dari pandangan mata yang dengki dan bisa mencelakai seseorang.

Seorang ulama turut menyatakan bahwa penyakit ain yang hanya bisa menimbulkan kerusakan dan mudarat yang diakibatkan dari pandangan orang yang mempunyai kekuatan ain berkat kekuasaan Allah.

Dengan kata lain, Allah SWT memang memberlakukan terhadap hukum alam untuk bisa menimbulkan kemudharatan melalui tatapan seseorang terhadap lainnya di saat keduanya berpandangan.

Penyakit ‘Ain ini juga mudah dideteksi, misalnya anak (bayi) suka menangis, rewel dan tiba-tiba panas demam. Atau seseorang yang mengalami demam, sakit perut, sakit kepala.

Penyakit ‘ain yang diartikan oleh para ulama dengan:

والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر

Artinya: “Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya.”

Rasulullah membenarkan adanya ‘ain dalam hadisnya. Dari Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda,

الْعَيْنَ حَقٌّ

Artinya: “‘Ain adalah hak (benar adanya)”. (HR Bukhari & Muslim)

Dijelaskan dalam riwayat lain dari Aisyah RA, ia bercerita bahwa orang yang mempunyai tatapan mata dengki (‘ain) diperintahkan untuk berwudhu. Lalu air sisa wudhunya diberikan kepada orang yang terkena ‘ain-nya untuk mandi sebagai penyembuh.

كان يُؤمَرُ العائِنُ فيَتوضَّأُ، ثم يُغسَلُ منه المَعينُ

Artinya: ‘Bahwa dahulu orang yang mempunyai ‘ain diperintahkan berwudhu, lalu air bekas wudhunya itu dimandikan kepada orang yang terkena ‘ain-nya’. (HR Abu Dawud)

Pada hadis lain juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh seorang pelayan wanita di rumah Ummu Salamah yang terkena penyakit ain untuk diruqyah.

أنَّ النَّبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ رَأَى في بَيْتِها جارِيَةً في وَجْهِها سَفْعَةٌ، فقالَ: اسْتَرْقُوا لَها؛ فإنَّ بها النَّظْرَةَ

Artinya: “Nabi melihat di dalam rumah Ummu Salamah seorang pelayan wanita yang pada wajahnya terdapat roman muka yang berwarna pucat kekuning-kuningan, maka beliau bersabda, “Carikan ruqyah untuknya karena sesungguhnya dia telah terkena penyakit ain”. (HR Bukhari & Muslim)

Bagi yang pernah mengalami hal di atas dianjurkan membaca membaca Al-Fatihah dan Surah Al-Falaq dan An-Nas sebanyak 3 kali.

Kemudian ditiupkan kepada yang sakit atau dengan memegang bagian tubuh yang sakit. Maka penyakitnya akan hilang dengan izin Allah

  • Menjaga Seseorang dari Segala Keburukan

Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasulullah SAW pernah berkata kepada Ibnu ‘‘Abis, “Maukah engkau aku tunjukkan suatu perlindungan yang lebih utama dari perlindungan yang biasa diucapkan orang-orang?” “Tentu Ya Rasulullah,” jawab Ibnu ‘Abis.

Kemudian Nabi bersabda: “Qul a’udzu birabbil falaq (katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh) dan Qul a’uudzu birabbi nnaas (katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai manusia); yaitu dua surat ini.”

Riwayat lain, beliau bersabda: “Wahai Ibnu Abbas, maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang paling baik digunakan untuk berlindung?” Ibnu Abbas menjawab: “Iya wahai Rasulullah.” Beliau pun bersabda: “Qul a’udzu birabbil falaq dan Qul a’udzu birabbinnas, dua surah ini.” (HR An-Nasa’i)

Grameds bisa membaca buku Annas yang akan mengupas lapisan-lapisan makna surah Annas-salah satu dari dua surah untuk perlindungan diri dari bisikan jahat setan (al-mu’awwidzatain)-buku ini membawa Anda memasuki wilayah jin, setan, dan iblis: mendedahkan hakikat, peran, kediaman, dan daya-goda makhluk halus itu dalam diri kita.

button rahmad jpg

Itulah beberapa penafsiran dan manfaat membaca surat An-Nas. Tidak ada salahnya dan akan selalu baik jika Anda membaca surat An-Nas setiap harinya, apalagi setelah melakukan shalat wajib lima waktu. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds.

Jika ingin mencari buku seputar Islam atau Al-Quran, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://katadata.co.id/intan/berita/6189489cce82a/bacaan-surat-an-nas-lengkap-dengan-terjemahannya?utm_campaign=Baca%20Juga%20Redaksi%20Pos%201&utm_medium=Sub-Kanal%20Berita%20Nasional%20Detail&utm_source=Direct
  • https://www.orami.co.id/magazine/kandungan-surah-an-nas
  • https://kalam.sindonews.com/read/929457/68/5-manfaat-membaca-surat-an-nas-setiap-hari-1667311898

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika