Ekonomi Matematika

Diskonto Adalah: Pengertian, Dampak, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

Written by Ratih

Diskonto adalah – Bagi orang awam, diskonto adalah satu dari sekian banyak istilah ekonomi yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu diskonto sangat berpengaruh pada kehidupan semua masyarakat di Indonesia.

Itulah sebabnya, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan diskonto dan perannya dalam kehidupan masyarakat. Melalui artikel ini, kamu akan diajak mengenal diskonto lebih jauh lagi sehingga kamu bisa mendapatkan manfaat yang optimal. Jadi simak sampai habis, ya!

Pengertian Diskonto

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, yang dimaksud diskonto adalah bunga atau potongan yang harus dibayarkan oleh siapa saja yang menjual surat dagang atau wesel sebelum jatuh tempo.

Nah, dalam prakteknya, diskonto berkaitan erat dengan kebijakan diskonto. Ini adalah salah satu pilihan instrumen kebijakan moneter yang bisa dilakukan oleh Bank Indonesia atau BI. Biasanya BI mengambil kebijakan diskonto sebagai upaya menciptakan pemerataan ekonomi di masyarakat.

Caranya adalah dengan menambah atau mengurangi peredaran uang di masyarakat sehingga akan terjadi penyesuaian suku bunga bank. Umumnya, Bank Indonesia akan meningkatkan suku bunga jika ingin mengurangi jumlah uang di masyarakat atau menekan laju inflasi. Sebaliknya, ketika perekonomian di Indonesia mengalami resesi atau deflasi, Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga.

Cara Mengatasi Inflasi dengan Kebijakan Diskonto

Pixabay.com/neelam279

Pertanyaannya, bagaimana kebijakan diskonto dapat mengatasi inflasi di Indonesia? Begini, diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang menyertakan partisipasi masyarakat luas. Ketika Bank Indonesia menerapkan diskonto untuk mengatasi inflasi, BI akan menetapkan naik atau turunnya suku bunga yang harus dibayar oleh bank umum berdasarkan dana masyarakat yang tersimpan di bank umum tersebut.

Dalam ekonomi, ini disebut dengan kebijakan cadangan wajib minimum dengan kebijakan diskonto sebagai instrumen kebijakan moneter. Lewat kebijakat ini, tingkat diskonto akan mempengaruhi keputusan kita saat menggunakan uang yang kita miliki. Misalnya, ketika suku bunga tinggi, kita akan menyimpan uang di bank umum dengan berbagai cara.

Kemudian, lambat laun peredaran uang akan berkurang dan tingkat penawaran serta permintaan ikut berkurang. Pada akhirnya inflasi pun akan bisa diatasi. Sedangkan ketika situasi ekonomi sedang deflasi, Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga agar kita menarik simpanan di bank. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar sehingga berpengaruh pada daya beli. Ujungnya, penawaran dan permintaan terhadap barang ikut meningkat.

Saat suku bunga rendah, jumlah uang yang beredar dan kredit akan meningkat. Inilah yang memicu adanya pertumbuhan pada berbagai aktivitas ekonomi sehingga kegiatan ekonomi maupun mekanisme pasar kembali bergulir dan deflasi akan teratasi.

Memahami diskonto memang tak bisa hanya dari artikel ini saja, melainkan harus mencari referensi dari sumber lainnya. Salah satunya melalui buku Pengantar akuntansi 2. Buku yang ditulis oleh Novita Ikasari ini berisi tentang kegiatan akuntansi, terutama berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang sangat kompleks dan beragam.

button rahmad jpg

Dampak dari Kebijakan Diskonto

Dari penjelasan di atas, bisa dilihat ada beberapa dampak dari kebijakan diskonto yang dirasakan oleh masyarakat luas, yaitu:

 

  • Menjaga Stabilitas Harga

Perputaran ekonomi di suatu negara sangat dipengaruhi oleh harga barang yang dipasarkan. Ketika harga barang atau jasa tinggi, permintaan konsumen pun akan menurun. Saat ini terjadi, daya produksi perusahaan ikut menurun. Maka dari itu, Bank Indonesia akan melakukan kebijakan diskonto demi menjaga stabilitas harga barang dan jasa di pasaran.

 

  • Meningkatkan Kesempatan Kerja

Salah satu tujuan utama kebijakan diskonto adalah untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat sehingga perekonomian tetap stabil. Saat perekonomian stabil, suntikan investasi baru pada dunia usaha cenderung meningkat. Hasilnya, kesempatan kerja terbuka lebar dan jumlah tenaga kerja pun meningkat sehingga jumlah pengangguran berkurang.

 

  • Menjaga Stabilitas Ekonomi

Saat jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dari barang atau jasa yang ditawarkan, inflasi akan terjadi. Dan inflasi inilah yang mengganggu roda perekonomian di negara kita. Maka dari itu, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan diskonto yang sesuai dengan kemampuan negara kita demi menstabilkan kembali perekonomian.

Manfaat Diskonto

Pixabay.com/nattanan23

Selain dampak, ada juga beberapa manfaat dari penerapan kebijakan diskonto oleh Bank Indonesia. Adapun manfaat kebijakan diskonto adalah sebagai berikut:

 

  • Meningkatkan cadangan uang ketika krisis moneter

Perlu kamu tahu, krisis moneter adalah masalah finansial yang super kompleks. Dalam situasi ini, negara menghadapi kesulitan keuangan yang parah, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat maupun membayar utang. Kebijakan diskonto hadir sebagai cara untuk mengatasi krisis moneter. Dengan kebijakan ini, Bank Indonesia mempunyai harapan untuk mendorong keinginan masyarakat menabung atau meminjamkan uangnya kepada pemerintah.

 

  • Mengendalikan harga barang atau jasa di pasar

Manfaat yang kedua adalah Bank Indonesia bisa mengendalikan harga barang atau jasa di pasar. Saat situasi pasar mulai memburuk dan harga-harga barang atau jasa meningkat, Bank Indonesia akan meningkatkan suku bunga. Cara ini dilakukan untuk mengurangi peredaran uang di pasar dan memicu masyarakat menyimpan uangnya di bank. Dengan demikian, jumlah permintaan akan menurun yang kemudian menurunkan harga barang.

 

  • Meningkatkan Nilai Kurs Mata Uang

Kebijakan diskonto juga bisa membuat stabilitas ekonomi di negara kita lebih terjaga. Manfaat ini berhubungan erat dengan usaha untuk meningkatkan nilai tukar rupiah pada mata uang asing.

Dalam pertukaran mata uang seperti ini, adanya peningkatan permintaan atas mata uang asing akan membuat nilai kurs meningkat. Salah satu contoh kebijakan diskonto dalam hal ini adalah memberikan kemudahan berinvestasi kepada investor asing di Indonesia.

 

  • Mengendalikan Inflasi

Manfaat terakhir dari diskonto adalah mengendalikan inflasi. Mayoritas orang, khususnya masyarakat awam–menganggap inflasi adalah situasi ekonomi yang buruk. Akan tetapi, fakta di lapangan tidak selalu berkata demikian.

Sebab bisa saja inflasi memberikan manfaat pada momen-momen tertentu. Misalnya membuat tingkat konsumsi masyarakat bertambah sehingga memicu perkembangan sektor ekonomi.

Contoh Kebijakan Diskonto

Ada beberapa contoh kebijakan diskonto yang bisa dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mencapai keseimbangan ekonomi, misalnya seperti:

 

  • Jual Beli Surat Berharga

Bank Indonesia selalu memastikan semua bank umum bisa membayar semua cek yang diajukan oleh nasabahnya. Hal ini dilakukan agar masyarakat merasa terikat dengan sistem perbankan dan yakin bahwa Bank Indonesia melakukan tugasnya. Tugas tersebut adalah mengawasi kegiatan di setiap bank umum yang ada di Indonesia.

Di sisi lain, Bank Indonesia juga memberikan dana pinjaman kepada bank umum sebagai bentuk dukungannya. Selain itu, Bank Indonesia juga bisa membeli surat berharga tertentu dari bank umum saat bank tersebut menghadapi masalah terkait cadangan kas finansial.

Jenis surat berharga yang dibeli biasanya merupakan surat berharga yang mudah untuk dicairkan. Seperti surat sertifikat dari Bank Indonesia. Nah, proses penjualan ini merupakan bukti bahwa Bank Indonesia menjalankan amanat UUD 1945 untuk menetapkan suku bunga diskonto pada bank umum yang ada di seluruh Indonesia.

Lalu, mengapa Bank Indonesia harus menetapkan suku bunga? Tujuannya agar jumlah penawaran uang serta aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat menjadi lebih terkendali.

 

  • Kenaikan Suku Bunga

Bank Indonesia tidak bisa begitu saja melakukan kebijakan diskonto, karena ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi terlebih dulu. Salah satunya adalah ketika tingkat konsumen tinggi. Saat kondisi seperti ini terjadi, Bank Indonesia biasanya akan menaikkan suku bunga untuk menekan kegiatan di sektor ekonomi. Dengan kata lain, suku bunga pinjaman di seluruh bank umum akan meningkat.

Ketika suku bunga meningkat, ada beberapa manfaat positif yang akan dirasakan oleh masyarakat, diantaranya adalah:

  • Meningkatnya Jumlah Uang di Bank

Jika suku bunga di bank umum meningkat, jumlah uang yang tersimpan di bank umum juga ikut meningkat. Ini merupakan contoh partisipasi masyarakat untuk menekan laju inflasi melalui sektor ekonomi. Sebab, ketika jumlah uang tersimpan di bank umum meningkat, jumlah uang yang beredar akan menurun.

  • Menurunnya Harga Barang

Peningkatan suku bunga juga akan berdampak positif pada sektor perdagangan di Indonesia. Salah satu contoh nyata dari dampaknya adalah harga barang yang beredar di pasaran menurun. Dengan begitu, daya beli masyarakat kembali meningkat sehingga tujuan pembangunan nasional pun akan tercapai. Selain itu, kebutuhan masyarakat juga akan tetap merata serta daya beli masyarakat kelas bawah tetap terjaga.

  • Nilai Uang Meningkat

Manfaat lain dari peningkatan suku bunga adalah nilai mata uang rupiah meningkat. Ini berarti nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika akan ikut meningkat.

  • Menurunnya Laju Inflasi

Tingkat suku bunga akan memberikan dampak langsung pada pengurangan tingkat inflasi di negara ini. Hal ini nantinya akan berdampak positif pada berbagai sektor ekonomi di Indonesia.

Jika kamu ingin mengetahui apa saja contoh kebijakan diskonto lainnya, buku Prof. Dr. Ali Wardhana: Pembaharu Kebijakan Moneter dan Fiskal di Indonesia bisa menjadi referensi tambahan yang bermanfaat. Dalam buku ini dijelaskan tentang transformasi kebijakan moneter yang dibawa oleh Prof. Dr. Ali Wardhana untuk mencapai kedaulatan ekonomi di Indonesia.

button rahmad jpg

Contoh Penerapan Diskonto di Indonesia

Pixabay.com/nattanan23

Sampai di sini, kamu sudah mengetahui apa pengertian diskonto, dampak, dan juga manfaatnya. Lalu, bagaimana contoh nyata penerapan diskonto di Indonesia? Simak penjelasannya di bawah ini.

 

  • Peluncuran Surat Berharga Negara (SBN)

Negara kita memiliki pilihan untuk meluncurkan Surat Berharga Negara (SBN). Jenis SBN yang bisa diluncurkan pun beragam, mulai dari surat utang, obligasi negara, hingga Saving Bond Ritel (SBR). Tujuan dari peluncuran SBN ini untuk mengumpulkan dana dari masyarakat. Nantinya, dana yang sudah terkumpul akan dimanfaatkan oleh negara untuk membiayai sektor-sektor penting.

 

  • Penyesuaian BI Repo Rate

Bank Indonesia pernah melakukan penyesuaian BI Repo Rate, baik menurunkan maupun meningkatkan Bi Rate. Kebijakan ini dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan dengan kondisi perekonomian dan tingkat kebutuhan. Kenaikan BI Rate biasanya akan diikuti dengan tingkat bunga bank. Cara ini dilakukan agar masyarakat terpacu untuk menyimpan uang di bank umum sehingga menurunkan laju inflasi.

Kemudian, penurunan BI Rate akan membuat masyarakat menarik uang yang disimpan di bank umum. Dengan begitu, masyarakat menjadi lebih konsumtif sehingga uang yang beredar di masyarakat pun meningkat.

Strategi Investor dalam Menyikapi Kebijakan Diskonto

Bagi kamu yang berinvestasi atau menjadi investor, mungkin bertanya-tanya bagaimana cara untuk menyikapi kebijakan diskonto yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Nah untuk menjawab hal ini, perlu kamu sadari bahwa kebijakan diskonto adalah usaha untuk mengontrol peredaran uang.

Lebih jelas lagi, diskonto adalah usaha untuk mencegah inflasi menyebabkan daya beli masyarakat turun sehingga nilai uang tetap terjaga. Jadi saat tingkat suku bunga naik, alokasi nada yang kamu lakukan berpotensi membuahkan hasil yang lebih tinggi dari laju inflasi.

Contohnya jika kamu berinvestasi, modal awal bisa meningkat nominalnya. Ketika kamu mengalokasikan dana, kemudian terjadi inflasi, maka modal awal yang kamu keluarkan akan ikut meningkat. Ketika pendapatan dari investasi meningkat, kamu jadi lebih leluasa untuk menggunakannya. Baik untuk menabung, dana di hari tua, atau kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.

Apalagi sekarang instrumen investasi bisa diakses dengan mudah oleh siapa saja, di mana saja, tanpa modal yang terlalu tinggi. Dulu, investasi properti, saham, logam mulia, obligasi, atau deposito memerlukan biaya yang cukup tinggi. Sekarang kamu bisa memilih investasi dengan modal yang minim seperti equity crowdfunding atau reksadana.

Buat kamu yang belum familiar dengan skema equity crowdfunding, skema ini merupakan pendanaan kepada badan usaha UMKM seperti Firma, CV, NV, dan yang lainnya. Pendanaan ini biasanya dilakukan lewat platform Securities Crowdfunding (SCF).

Melalui platform tersebut kamu memiliki kesempatan untuk menyuntikan dana kepada bisnis UMKM, sehingga mereka bisa mengembangkan bisnisnya. Saat bisnis tersebut mendapatkan profit, kamu akan mendapatkan keuntungan berupa dividen secara rutin.

Belajar investasi memang tak pernah ada habisnya. Melalui buku 9 Bulan 10 Hari Cerdas Investasi ini, kamu akan mengetahui lebih dalam lagi tentang seluk beluk investasi dan mampu mempraktekkannya untuk menghasilkan keuntungan melimpah. Jadi, tunggu apalagi segera dapatkan buku ini hanya dengan klik gambar saja, Grameds.

button rahmad jpg

Cara Mencari Diskonto dan Contoh Soal Diskonto

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, diskonto adalah bunga yang dibayarkan oleh penerima pinjaman. Nah, kamu bisa mencari diskonto dengan rumus D = NA – NT. Dengan catatan:

  • D adalah diskonto
  • NT adalah Nilai Tunai atau jumlah uang yang didapatkan saat meminjam
  • NA adalah Nilai Akhir atau jumlah uang yang harus dikembalikan.

Adapun cara untuk mencari diskonto bisa kamu lihat di bawah ini:

Diskonto dari nilai akhir:

D = NA x P100 x th

Diskonto dari nilai tunai

D = P100 – P x NT

Keterangan:

D = Diskonto

P = Suku bunga diskonto

NA = Nilai Akhir

NT = Nilai Tunai

t = waktu pinjaman

h = 1, 12, dan 360

Agar lebih memahami konsep cara menghitung diskonto, coba perhatikan contoh soal diskonto berikut ini:

Soal 1

Aldi melakukan pinjaman dengan nominal Rp1.000.000 dengan sistem diskonto sebesar 3% per bulan dan harus dikembalikan dalam waktu 5 belum. Tentukan nilai diskonto (D) dan modal yang diterima oleh Aldi (NT).

Jawaban: 

NA = Rp1.000.000

P = 3

t = 5 bulan

h = 1 (karena diskonto nya dihitung per bulan dan pertanyaan dalam bulan).

  1. D = NA x P100 x th

D = Rp1.000.000 x 3100 x 51

D = Rp150.000

 

  • NT = NA – D

NT = (Rp1.000.000) – (Rp150.000)

NT = Rp850.000

Soal 2

Yunita melakukan pinjaman sebesar Rp10.000.000 dengan sistem diskonto sebesar 18% per tahun dan harus dikembalikan dalam waktu 9 bulan. Tentukan nilai diskonto (D) dan modal yang diterima Yunita (NT).

Jawaban: 

NA = Rp10.000.000

P = 18

t = 9 bulan

h = 12 (Karena sistem diskonto dihitung per tahun kemudian diubah menjadi perbulan agar sesuai dengan pertanyaan).

 

  • D = NA x P100 x th

D = 10.000.000 x 18100 x 912

D = Rp1.350.000

 

  • NT = NA – D

NT = (Rp10.000.000) – (Rp1.350.000)

NT = Rp8.650.000

Soal 3

Indra melakukan peminjaman dengan nominal Rp20.000.000 dengan sistem diskonto sebesar 30% per tahun dan harus dikembalikan setelah 45 hari. Tentukan modal yang diterima oleh Indra jika 1 tahun adalah 360 hari.

Jawaban: 

NA = Rp20.000.000

P = 30

t = 45 hari

h = 360 (karena diskonto nya dihitung per tahun, kemudian diubah menjadi per hari agar sesuai dengan pertanyaan).

 

  • D = NA x P100 x th

D = Rp20.000.000 x 30100 x 45360

D = Rp750.000

  1. NT = NA – D

NT = (Rp20.000.000) – (Rp750.000)

NT = Rp19.250.000

Demikian pembahasan tentang diskonto hingga contoh soalnya. Semoga semua pembahasan di atas memudahkan kalian dalam menghitung diskonto. Jika ingin mencari buku seputar kebijakan ekonomi, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana

Sumber:

  • https://majoo.id/solusi/detail/diskonto-adalah
  • https://accurate.id/ekonomi-keuangan/diskonto-adalah/
  • https://landx.id/blog/kebijakan-diskonto-adalah-pengertian-dan-dampaknya-bagi-investor/
  • Yuliansyah, S.Pd, M.Pd · (2018) Buku Penunjang Bahan Ajar Matematika Smk Kelas X

Baca juga:

About the author

Ratih